Tak Mudah Menyerah, Rhoma Irama Giat Berpolitik dengan Partai Idaman

"Seratus tiga puluh lima juta jiwa penduduk Indonesia... terdiri dari banyak suku bangsa, itulah Indonesia..."
Kalau kamu dulu pernah mendengar lagu dangdut, pasti tak asing dengan lirik lagu di atas. Penyayinya adalah seorang raja dangdut Indonesia, Rhoma Irama. Prestasinya di kancah dunia hiburan memang sudah tak perlu diragukan. Pada era 80-90an, penggemarnya sampai di pelosok daerah dan berbagai kalangan.

Setelah lama berkiprah di dunia dangdut, kini Rhoma Irama juga mencoba peruntungan di dunia politik. Pada permilihan calon presiden tahun 2014 lalu, Rhoma Irama berencana ikut mencalonkan diri dengan dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Berita ini sempat berkembang pesat. Hari-harinya juga dipenuhi dengan kegiatan berpolitik bersama partai.
Kampanye sudah dilakukan di beberapa daerah. Namun, rencana besar itu kandas di tengah jalan. Rhoma gagal naik jadi calon presiden dalam pilpres 2014. Parta yang mengusungnya dulu justru lepas tangan dan tak mencalonkan siapa-siapa. PKB lebih memilih untuk berkoalisi dengan partai lain.

Gagal jadi calon presiden waktu itu, tak menyerah begitu saja. Kini sang raja dangdut Rhoma Irama membuat gebrakan baru di dunia Politik Indonesia. Dia mendeklarasikan partai baru yang bernama Partai Idaman. Dengan misi anti korupsi dan membangkitkan semangat pancasilais, Rhoma didaulat menjadi Ketua Umum partai. Partai baru ini didominasi dengan warna hijau dan berlogo hati.
Lalu sebenernya, apasih yang menjadi alasan Bang Rhoma ini bersikeras mendirikan Partai Idaman?


Meski masih berstatus pendatang baru, Partai Idaman bisa saja menjadi ice breaker ditengah kejenuhan dan ketidak percayaan masyarakat terhadap partai yang mengusung tema demokrasi dan kesejahteraan. Walaupun masih terbelit oleh beberapa regulasi tentang sistem kepartaian di Indonesia, kehadiran Partai Idaman pasti nanti akan menambah warna-warni dunia politik tanah air.