Jokowi: Tidak Ada Toleransi bagi Pelayanan Lambat dan Berbelit 

Jokowi minta pelayanan publik harus semakin baik

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi pelayanan publik yang lambat dan berbelit-belit. Ia meminta agar pelayanan publik bisa semakin baik ke depannya.

"Penyelenggara pelayanan publik harus semakin baik, tuntutan masyarakat terus meningkat. Tidak akan ada toleransi bagi yang pelayanannya lambat berbelit-belit. Tidak ada tempat bagi pelayanan yang tidak ramah dan tidak responsif," kata Jokowi di kanal YouTube Ombudsman RI, Rabu (29/12/2021).

Baca Juga: [KALEIDOSKOP 2021] Deretan Pidato Jokowi di Panggung Internasional

1. Pelayanan yang baik akan meninggalkan kesan baik juga

Jokowi: Tidak Ada Toleransi bagi Pelayanan Lambat dan Berbelit (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi menuturkan, pelayanan publik merupakan bentuk nyata kehadiran negara di tengah masyarakat. Sebab, pelayanan yang baik maka akan meninggalkan kesan yang baik juga.

"Sebaliknya, pelayanan yang buruk akan memberikan persepsi yang buruk, yang jika kita biarkan dapat menurunkan kepercayaan dan kredibilitas penyelenggara negara," ucap Jokowi.

Baca Juga: Kecolongan Pasien Omicron Isoman di Rumah, Menkes Kena Omel Jokowi

2. Jokowi minta penyelenggara pelayanan publik tidak mudah puas dengan kinerjanya

Jokowi: Tidak Ada Toleransi bagi Pelayanan Lambat dan Berbelit Ilustrasi pelayanan publik. ANTARA FOTO/Feny Selly

Oleh karena itu, mantan Wali Kota Solo ini meminta penyelenggara pelayanan publik tidak merasa cukup dengan apa yang telah dikerjakan. Dia menuturkan, situasi saat ini sering berubah-ubah, sehingga penyelenggara pelayanan publik tidak boleh bekerja biasa saja.

"Harus segera mengubah cara berpikir, mengubah cara merespons, mengubah cara bekerja, orientasinya harus hasil untuk mewujudkan pelayanan yang prima. Memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat dengan cepat dan tepat," ujar dia.

3. Jokowi sebut pelayanan publik yang prima butuh komitmen hingga disiplin

Jokowi: Tidak Ada Toleransi bagi Pelayanan Lambat dan Berbelit (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan pelayanan publik yang prima tidak terjadi begitu saja. Menurutnya, memang diperlukan komitmen, upaya bersama, sinergitas antar lembaga, hingga disiplin.

"Mengubah kebiasaan dilayani menjadi melayani, dan di masa pandemil, penyelenggara pelayanan publik dipaksa bertransformasi memanfaatkan lebih banyak teknologi untuk melakukan tugas-tugas pelayanan, melakukan digitalisasi pelayanan untuk mempermudah akses, memberikan pelayanan yang lebih cepat dan terjangkau," jelas dia.

Baca Juga: Hadi Tjahjanto Ditunjuk Jokowi Jadi Komandan Lapangan MotoGP Mandalika

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya