Tembak Gas Air Mata ke Atma Jaya Kemarin, Polda Metro: Mungkin Refleks

Jakarta, IDN Times - Massa demonstran yang bertahan di sekitar kampus Atma Jaya tak luput dari serangan gas air mata, Senin (30/9) malam.
Berdasarkan pantauan IDN Times hingga pukul 20.20 WIB kemarin, demonstran yang luka dan lemas duduk dan istirahat di sekitar kampus Atma Jaya di dekat jembatan Semanggi semakin terdesak. Gas air mata itu, juga mengenai Posko Farmasi Atma Jaya.
Akibatnya, beberapa demonstran menjadi korban gas air mata. Hingga pukul 20.52 polisi masih menembakkan gas air mata di dekat gedung kampus. Asap gas tersebut kemudian menyeruak masuk ke dalam kampus.
Sebelumnya diberitakan, tembakan gas air mata ke arah kerumunan mahasiswa yang terjadi sekitar waktu magrib membuat sebagian mahasiswa dan pelajar mundur ke arah JCC Senayan.
Sementara itu, sebagian mahasiswa dan pelajar lainnya masih melakukan perlawanan. Mereka yang melawan berada di sekitar halte TransJakarta dan jembatan penyebrangan arah Gerbang Pemuda, TVRI, Senayan.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, polisi menembakkan gas air mata karena refleks melihat massa yang berlari ke arah kampus Atma Jaya.
"Mungkin polisi refklek karena melihat massa berlarian kesana. Polisi tidak bermaksud menembak gas air mata ke arah Posko Farmasi Atmajaya," kata Argo saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (1/10).
Mahasiswa dari berbagai kampus di sejumlah daerah di Indonesia, menggelar serangkaian aksi menolak revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) dan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP).
Aksi itu dilaksanakan sejak Kamis (19/9) lalu, hingga puncaknya Selasa (24/9) di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat. Aksi juga berlangsung di beberapa wilayah seperti Sumatera Utara (Sumut), Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur dan sebagainya.