Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Temukan Bocah Tuna Netra dan Tidak Mampu, Risma Kirim Tim Dokter

Ilustrasi oleh Rappler Indonesia

Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan bahwa pemerintah Kota Surabaya menemukan salah satu warganya yang bernama Farel (7) dengan kondisi tuna netra, kurus kering, dan tidak mampu. Untuk menyelamatkan Farrel, ia menyiapkan tim yang terdiri dari beberapa dokter spesialis yang akan melaksanakan operasi mata dan pemeriksaan kesehatan secara menyeruluh.

1. Memiliki beberapa kelainan

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Risma mengatakan bahwa dugaan awal ketika menemukan Farel adalah sang bocah diduga menderita penyakit katarak. Namun, saat diperiksa lebih lanjut, rupanya terdapat bermacam kelainan. "Ternyata memang macam-macam ada kelainan jantung, anaknya hiperaktif, autis, matanya juga ada masalah," ujarnya ketika ditemui usah pertemuan dengan tim dokter di ruang kerjanya, Selasa (7/8)

.

Hal tersebut juga diamini oleh salah satu dokter yang menangani Farel, Diki Hermawan. "Kecurigaan kami ada kelainan bawaan. Ada gangguan perilaku, ada kelainan jantung. Tapi sampai besar tidak signifikan," terang dokter spesialis mata RSUD Dr Soetomo.

2. Pemeriksaan tim dokter terhambat

footage.framepool.com

Risma menuturkan bahwa tim dokter mengalami kesulitan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Farel. Hal ini lantaran Farel merupakan anak yang hiper aktif, mengidap autisme, dan tuna wicara. "Makanya dokternya ada yang dari anak, tumbuh kembang anak, termasuk psikolog psikiater," terangnya.

Diki menambahkan bahwa memang sebelum masuk ke spesialis mata, Farel terlebih dahulu diperiksa di bagian psikiater. "Jadi susah diperiksa karena ada gangguan perilaku. Anaknya memang kurang kooperatif," jelas Diki.

3. Kemungkinan untuk sembuh kecil

rebuildyourvision.com

Diki menjelaskan, dalam teori medis, sebenarnya kemungkinan Farel untuk sembuh dan dapat melihat lagi cukup kecil. "Mata yang kanan didapatkan kekeruhan di dalam bola mata dan penebalan di retina. Mata yang kiri diameter bola matanya memang kecil 15,9 mm padahal normalnya 20-22 mm," terang Diki.

Namun tim dokter akan tetap berupaya maksimal untuk menyembuhkan Farel dengan upaya operasi yang akan dilaksanakan antara hari Kamis-Jumat pekan ini. "Saya tidak boleh membiarkan yang saya tahu. Kita harus berusaha. Namanya juga kita berusaha, hasil akhirnya di tangan Tuhan," terang Risma.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us