Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Terisolasi, Puluhan Siswa 3 Sekolah di Bogor Harus Menyeberangi Sungai

Siswa-siswi di Kabupaten Bogor harus menyeberangi sungai Cihideung setiap hari untuk berangkat sekolah. (Istimewa).
Intinya sih...
  • Puluhan siswa di tiga sekolah wilayah Kabupaten Bogor harus menyeberangi Sungai Cihideung setiap hari karena tak ada jembatan penghubung.
  • Siswa-siswi berada di Desa Cipetir, Kecamatan Dramaga, dan terpaksa menyusuri ruas sungai sambil membuka sepatu agar tak kebasahan.
  • Menurut warga, hubungan antarwarga kurang lancar akibat kurangnya jembatan penghubung, sehingga siswa yang orang tuanya punya sepeda motor harus memutar jalan sekitar 25 menit untuk sampai ke sekolah.

Bogor, IDN Times - Puluhan siswa di tiga sekolah wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, harus menyeberangi Sungai Cihideung dengan lebar 40 meter di antara Kecamatan Dramaga dan Ciampea. Kegiatan itu dilakukan setiap hari karena tak ada jembatan penghubung buat dilewati.

Mereka menyusuri ruas sungai sambil membuka sepatu, karena takut kebasahan saban hari. Tak jarang, di antara mereka datang dengan celana atau rok basah, bahkan terlambat masuk sekolah. 

Para siswa-siswi berada di Desa Cipetir, Kecamatan Dramaga. Mereka ada yang bersekolah di SMP Adi Bangsa, PGRI Cikupa, dan SDN Cipetir 4 di Desa Cihideung, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Lokasi sekolah dan desa tempat tinggal mereka terpisah sungai.

1. Siswa mengaku alas kaki selalu dibuka takut basah

Sisiwi-siswi di perbatasan Desa Cipetir, Kecamatan Dramaga dan Desa Cihideung, Kecamatan Ciampea, menyeberangi Sungai Cihideung, setiap hari untuk berangkat sekolah. (Istimewa).

Salah satu siswi yang sedang melintas di Sungai Cihideung mengaku terpaksa harus buka alas kaki setiap hari. Ia tak mau belajar dengan kondisi sepatu atau pakaian basah.

"Iya tiap hari nyeberang sungai. Alas kaki di buka, takut basah. Kalau mutar jauh, bisa telat," katanya. 

2. Kebutuhan warga di dua desa tidak lancar, akses ke sekolah memutar

Warga di perbatasan Sungai Cihideung, Kabupaten Bogor, Jaya saat diwawancara di tepi Sungai Cihideung, Senin (14/4/2025). (Istimewa)

Menurut warga di perbatasan Sungai Cihideung, Jaya menuturkan sudah lama warga di Desa Cihideung dan Desa Cipetir kurang terhubung. Sehingga kebutuhan antarwarga kurang lancar. 

"Udah lama, hubungan warga juga jadi kurang, padahal saling membutuhkan dulunya. Apalagi anak sekolah, susah," kata Jaya. 

Dia menyebutkan, bagi siswa yang orang tuanya punya sepeda motor, bisa memutar jalan sekitar 25 menit untuk sampai ke sekolah. Mereka harus melewati lima kampung yakni Kampung Sempur, Kampung Gang Abot, Kampung Sawah, Kampung Cihideung Udik dan Kampung Cikupa.

3. Pengajuan jembatan

Kepala Desa Cipetir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Sukardi saat diwawancarai di Sungai Cihideung, Senin (14/4/2025). (Istimewa).

Kepala Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Sukardi berharap pengajuan pembangunan jembatan di Sungai Cihideung dapat segera dilaksanakan. Sehingga warga di kedua wilayah bisa terkoneksi.

"Ya harapannya bisa segera dibangun jembatan. Kasihan kalau hujan gede, enggak bisa lewat, warga terisolasi, mutar jauh," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us