Tiga WNI Tewas di Saudi Akibat Badai Pasir

Jakarta, IDN Times - Sebanyak tiga WNI dari Jakarta meninggal dunia pada (18/6) di Madinah Jeddah, Arab Saudi sekitar pukul 12:00 waktu setempat. Ini bukan disebabkan karena tindak kekerasan yang dilakukan oleh majikan ya guys. Melainkan karena kecelakaan kendaraan yang disebabkan badai pasir.
Keluarga Azwar berada di Saudi untuk melakukan ibadah umrah sejak 5 Juni lalu. Azwar mengajak tujuh orang untuk ikut ibadah yakni ibu kandung, istri, adik ipar dan tiga anaknya.
Lalu, bagaimana kronologi peristiwa tragis itu bisa terjadi?
1. Tiga orang yang meninggal terdiri dari ibu mertua, istri dan adik ipar

Keluarga Azwar tengah berada di Saudi untuk menunaikan ibadah umrah. Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel mengatakan Azwar dan keluarganya saat itu tengah berada di dalam kendaraan Toyota Hi Ace. Isinya di dalam ada 10 penumpang.
"Menurut keterangan dari korban yang selamat, Liftia binti Azwar dan Adel binti Azwar (kedua putri Azwar), kendaraan Toyota Hi Ace itu mengalami pecah ban belakang. Mobil itu dikendarai oleh seorang sopir yang sudah mengenal area tersebut. Tetapi, tiba-tiba badai pasir justru menyerbu," ujar Agus melalui keterangan tertulis pada Selasa (19/6).
Alhasil mobil sempat terguling beberapa kali. Korban yang meninggal, kata Agus, duduk di kursi tengah. Mereka adalah ibu mertua, istri dan adik ipar Azwar.
Sementara, kedua putri Azwar duduk di belakang. Satu keluarga itu gak sanggup menghindari badai pasir karena terjadi begitu cepat.
Selain korban tewas, Azwar dan anaknya yang lain, Dea mengalami luka berat. Azwar mengalami patah tulang rusuk, sedangkan Dea menderita patah tulang belakang. Sopir dan dua orang dari travel selamat dari peristiwa itu.
2. Jenazah tiga keluarga WNI dimakamkan di Madinah

Dubes Agus langsung menjenguk satu keluarga itu yang tengah dirawat di RS King Fahd Hospital Madinah untuk menyampaikan bela sungkawa dan memberikan dukungan. Agus berjanji akan membantu proses pemulangan korban selamat ke Indonesia dan terus memberikan pendampingan bagi mereka.
"Muasasah ad-Dhuha yang menangani umrah juga ikut membantu pengurusan dokumen korban wafat," kata Agus.
Sementara, tiga korban tewas dimakamkan di Saudi. Dua di antaranya yakni istri Azwar, Ulfana Said dan ibu mertua, Elfina telah dimakamkan di dekat Masjid Nabawi.
"Dimakamkannya saat salat subuh tadi," tutur Agus.
Sedangkan, satu jasad lainnya atas nama Frieda Said sedang diurus administrasinya.
3. Apa yang harus dilakukan saat menemui badai pasir?

Badai pasir merupakan fenomena alam yang sering terjadi di Arab Saudi. Peristiwanya gak bisa diprediksi. Namun, menurut situs www.lifeinsaudiarabia.net, menyebut badai pasir biasanya terjadi pada akhir Februari hingga pertengahan bulan Juli. Biasanya badai pasir terjadi dua hingga tiga kali dalam satu bulan.
Walaupun itu fenomena alam, namun dalam hitungan detik badai pasir itu bisa mengakibatkan kerusakan yang parah kepada bangunan, bahkan hingga kematian. Lalu, yang menjadi pertanyaan bagaimana caranya agar bisa menghadapi badai pasir? Khususnya bagi kamu yang tengah berada di Saudi?
Kalau kamu berada di tempat terbuka dan sedang gak di dalam kendaraan, maka tutupi wajahmu. Gunakan masker atau alat bantu pernafasan untuk membantu menghalangi butiran debu terhisap ke dalam hidung. Kalau kamu gak punya masker, tutupi wajahmu dengan pakaian bersih.
Kedua, cari tempat yang lebih tinggi untuk berlindung. Sebab, biasanya pasir akan semakin tebal kalau berada di permukaan. Jadi, cari lah lokasi yang lebih tinggi dan gak terlalu banyak angin. Akan lebih sempurna lagi kalau lokasi itu gak terdapat petir.
Ketiga, lindungi diri kamu sendiri dari benda-benda yang mungkin akan melayang dan mengenai diri kamu. Kamu bisa berlindung dengan bantal, back pack atau berlindung di balik batu besar. Tetap lah berada di sana hingga bada pasir mereda.
Keempat, kalau kamu tengah berkendara tetapi badai pasir menghadang, maka kamu bisa memilih untuk berputar arah dan mencari jalan yang gak dilalui badai pasir tersebut. Atau kalau badai pasir sudah keburu di depan mata, maka segera parkir kendaraan mu jauh dari jalan.
Kalau kamu kebetulan sedang menyetir, maka pelankan laju kecepatan kendaraan, tetap nyalakan lampu dan bunyikan klakson agar pengendara mobil lain tahu keberadaan kamu.