Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tim SAR RI Langsung Terjun Cari Korban di Balik Puing Gempa Myanmar

Tim SAR dari Indonesia mulai bertugas pada 2 April 2025 dan mencari korban gempa Myanmar. (Dokumentasi Basarnas)
Tim SAR dari Indonesia mulai bertugas pada 2 April 2025 dan mencari korban gempa Myanmar. (Dokumentasi Basarnas)
Intinya sih...
  • Tim SAR Indonesia tiba di Myanmar untuk membantu korban gempa bumi dengan melakukan asessment dan perbantuan di perumahan pegawai negeri sipil yang runtuh di Thuka Theiddhi Ward, Naypyidaw.
  • Tim medis SAR Indonesia memberikan pelayanan pengecekan kesehatan bagi warga setempat yang berada di posko Basarnas, sementara jumlah korban tewas akibat gempa sudah menembus lebih dari 2.700 jiwa.
  • Kepala BNPB mengatakan tim SAR dan BNPB akan bertugas di Myanmar selama dua pekan saja, namun waktu tugasnya dapat disesuaikan bila masih dibutuhkan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Tim SAR Indonesia langsung bertugas setelah tiba di lokasi titik gempa di Myanmar pada Rabu (2/4/2025). Tiga wakil dari SAR Indonesia yaitu Wahyudi (Basarnas), Brigjen Pol (Purn) Ary Laksmana Widjaja (BNPB) dan Dumas Amali Radityo (Kementerian Luar Negeri) menemui Direktur Jenderal dan Komandan Brigade Militer untuk berkoordinasi terkait penugasan. 

"Tim SAR Indonesia selanjutnya diarahkan untuk melakukan asessment dan perbantuan di perumahan pegawai negeri sipil yang runtuh di Thuka Theiddhi Ward, Naypyidaw. Diperkirakan di sana masih ada korban yang tertimbun," demikian isi keterangan tertulis dari Basarnas pada hari ini. 

Sebelumnya, tim SAR Indonesia juga menemui perwakilan Pemerintah Myanmar yakni Wakil Menteri Darurat Myanmar untuk menyampaikan belasungkawa mendalam atas gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7. Tim SAR Indonesia yang terbagi ke dalam tim alfa dan bravo kemudian dikerahkan ke worksite untuk melakukan proses pencarian. 

Dalam video yang dibagikan, terlihat tim SAR Indonesia mengerahkan anjing K9 untuk mendeteksi bila ada korban yang masih tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa bumi. 

"Hingga rilis ini diterbitkan, kedua tim masih melaksanakan operasi USAR di wilayah yang dimaksud," katanya. 

1. Tim medis SAR Indonesia berikan pelayanan pengecekan kesehatan

Tim Basarnas Indonesia berkoordinasi dengan junta militer Myanmar sebelum bertugas. (Dokumentasi Basarnas)
Tim Basarnas Indonesia berkoordinasi dengan junta militer Myanmar sebelum bertugas. (Dokumentasi Basarnas)

Sementara, tim medis SAR Indonesia pada pagi tadi memberikan pelayanan pengecekan kesehatan bagi warga setempat. Warga untuk sementara waktu berada di posko Basarnas. 

Berdasarkan laporan yang dikutip dari stasiun berita Al-Jazeera, jumlah korban tewas akibat gempa sudah menembus lebih dari 2.700 jiwa. Angka ini diperkirakan terus bertambah lantaran masih banyak korban yang hilang dan belum ditemukan. 

Di sisi lain, bangunan-bangunan di Myanmar sudah banyak yang runtuh. Hal tersebut juga terlihat dari dokumentasi yang dikirimkan oleh Basarnas dari Myanmar. 

2. Pemerintah Myanmar banyak membutuhkan tenda

Kondisi Myanmar usai digoyang gempa magnitudo 7,7 (Dokumentasi Basarnas)
Kondisi Myanmar usai digoyang gempa magnitudo 7,7 (Dokumentasi Basarnas)

Sementara, sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto mengatakan tim SAR dari Indonesia akan berpacu dengan waktu dalam mengevakuasi korban gempa berkekuatan 7,7 skala richter. Sebab, periode emasnya sudah terlewati, yakni tiga hari.

"Tetapi, yang perlu diselamatkan, masih banyak. Kondisi tempat bapak dan ibu bertugas nanti tidak seperti di negara kita. Mungkin situasi yang akan dilewati Basarnas lebih sulit saat ini di Myanmar dibandingkan tugas pada 2023 lalu saat membantu evakuasi korban gempa di Turki dan Suriah," ujar Suharyanto ketika melepas bantuan gelombang kedua ke Myanmar di Halim, Jakarta Timur pada Selasa kemarin. 

"Bantuan kemanusiaan yang dikirimkan kali ini (ke Myanmar), termasuk yang paling besar karena TNI sampai mengerahkan dua pesawat Hercules dan satu pesawat Boeing 747," ujarnya. 

Bantuan yang dikirim ke Myanmar di gelombang kedua terdiri dari satu unit truk, tiga anjing pencari dan handler-nya, 17 tenda pengungsi dan peralatan penyelamatan. 

Ia menambahkan bantuan dari dunia internasional termasuk Indonesia akhirnya bisa masuk lantaran ada permintaan dari junta militer Myanmar sendiri. Bantuan yang didistribusikan ke Myanmar diprioritaskan datang dari organisasi nonpemerintah.

"Bantuan yang diminta bukan makanan, karena itu sudah banyak. Mereka minta tempat berlindung. Karena yang tidak jadi korban pun takut akan ada gempa-gempa susulan," tutur dia. 

3. BNPB menyarankan agar tim SAR bertugas di Myanmar selama satu bulan

Gelombang kedua pengiriman bantuan kemanusiaan ke Myanmar yang dikirim pada 1 April 2025 lewat Bandara Halim. (Dokumentasi Puspen TNI)
Gelombang kedua pengiriman bantuan kemanusiaan ke Myanmar yang dikirim pada 1 April 2025 lewat Bandara Halim. (Dokumentasi Puspen TNI)

Suharyanto menyarankan agar tim SAR dan BNPB berada di Myanmar selama satu bulan. Periode itu diambil berdasarkan pengalaman di lokasi lain di titik bencana. 

"Waktu di gempa Turki, kami berada di sana selama tiga minggu. Setelah itu, pemerintah di negara bencana sudah bisa mengambil alih karena sudah normal. Sehingga, kita bisa kembali," katanya.

Namun, diputuskan tim SAR dan BNPB akan bertugas di sana selama dua pekan saja. Bila masih dibutuhkan, maka waktu tugasnya pun dapat disesuaikan. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Anata Siregar
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us