Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Timbulkan Kerumunan, Polisi Bubarkan Aksi Bagi Telur Gratis di Blitar

Kerumunan warga saat aksi bagi telur peternak di Blitar. IDN Times/ istimewa

Blitar, IDN Times - Aksi bagi-bagi telur gratis yang dilakukan oleh peternak ayam Blitar Raya dibubarkan oleh Polisi. Pembubaran aksi ini dikarenakan antusias warga yang sangat tinggi sehingga menimbulkan kerumunan. Warga terpantau mengabaikan protokol kesehatan dan berdesak-desakan untuk mendapatkan telur gratis yang dibagikan ini.

1. Tak kantongi izin, hanya beri pemberitahuan saja

Polisi mengalihkan warga yang ingin mendapatkan telur gratis. IDN Times/ istimewa

Kasat Intel Polres Blitar, AKP Dodot Weko menerangkan pembubaran ini juga dilakukan karena aksi tersebut tidak mengantongi ijin. Peternak hanya mengirim surat tembusan ke Polres Blitar. Pembubaran ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 yang hingga saat ini masih terjadi.

"Hanya ada pemberitahuan saja tidak ada ijin, petugas di lapangan sudah berjaga di depan untuk mengantisipasi adanya kerumunan," ujarnya, Sekasa (28/9/2021).

2. 5 ribu paket telur dibagikan secara gratis

Polisi membubarkan kerumunan warga yang ingin mendapatkan telur gratis. IDN Times/ istimewa

Sementara itu Korlap Aksi Yesi Yuni mengaku tidak menduga tingginya antusias warga untuk mendapatkan telur gratis ini. Terdapat 5 ribu paket telur gratis yang dibagikan peternak. Satu paket berisi 6-7 butir telur. Peternak mendukung upaya polisi melakukan pembubaran kerumunan warga untuk mengantisipasi klaster baru. "Kita tidak menduga antusiasme warga akan membludak seperti ini, kita mendukung pembubaran polisi" tuturnya.

3. Tiga hal tuntutan peternak di Blitar Raya

Peternak di Blitar Raya menggelar aksi melepas ayam. IDN Times/ istimewa

Setelah dibubarkan polisi, para peternak memindahkan lokasi aksinya di sebuah lokasi wisata di wilayah Lodoyo. Dalam aksi tersebut mereka tidak hanya membagikan telur secara gratis, namun peternak juga melepaskan ayam. Aksi tersebut sebagai bentuk protes atas anjloknya harga telor di tingkat peternak. Saat ini harga telur hanya Rp12 ribu perkilo di tingkat peternak. Selain itu mereka juga meminta pabrik besar tidak ikut melakukan budidaya unggas petelur. Hal ini mengakibatkan harga telur peternak rakyat murah. Para peternak ini juga meminta pemerintah menjamin ketersediaan pakan ternak murah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us