Timwas Sidak Layanan Jemaah di Daker Madinah Jelang Puncak Haji 2025

- Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal melakukan sidak ke Daker Madinah untuk memastikan pelayanan jemaah haji Indonesia sesuai standar.
- Cucun meninjau layanan utama seperti akomodasi, konsumsi, dan transportasi jemaah serta melepas keberangkatan rombongan jemaah yang dirawat di KKHI Madinah.
- Menteri Agama Nasaruddin Umar mewanti-wanti jemaah haji Indonesia agar mewaspadai cuaca ekstrem di Arab Saudi menjelang pelaksanaan puncak haji pada pekan pertama Juni 2025.
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Daerah Kerja (Daker) Madinah pada Kamis (29/5/2025). Sidak ini dilakukan dalam rangka memastikan pelayanan kepada jemaah haji Indonesia berjalan dengan baik dan sesuai standar yang telah ditetapkan.
Cucun meninjau langsung sejumlah layanan utama seperti akomodasi, konsumsi, dan transportasi jemaah. Ia juga menyempatkan diri berdialog dengan petugas haji serta jemaah untuk mendengarkan langsung keluhan maupun masukan terkait pelayanan di Madinah.
“Pelayanan terhadap jemaah adalah prioritas utama. Kami ingin memastikan bahwa seluruh aspek layanan, mulai dari kedatangan, pemondokan, makanan hingga layanan kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) benar-benar optimal,” ujar Cucun dalam keterangannya, Jumat (30/5/2025).
1. Ada jemaah terpaksa dirawat di pusat kesehatan

Usai melakukan peninjauan, Cucun turut melepas keberangkatan rombongan jemaah haji yang sempat dirawat dan ditangani di KKHI Madinah menuju Makkah untuk melanjutkan rangkaian ibadah haji.
Sebagian dari jemaah tersebut kata dia, masih dalam kondisi pemulihan dan akan kembali mendapat perawatan setibanya di Makkah.
“Alhamdulillah, jemaah yang sempat mendapatkan perawatan kini sudah sehat dan siap menuju Makkah. Ada sebagian yang masih memerlukan perawatan, dan nanti setibanya di Makkah mereka akan langsung mendapat penanganan medis lanjutan. Ini menjadi bukti bahwa tim kesehatan bekerja dengan sangat baik dan penuh dedikasi," sambungnya.
2. Puncak haji semakin dekat, petugas harus jeli

Cucun berharap seluruh petugas haji tetap menjaga semangat dan integritas dalam melayani tamu-tamu Allah pada musim haji tahun ini.
Ia turut mengapresiasi sinergi antara Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan unsur terkait lainnya dalam menyukseskan operasional haji tahun ini.
Ia menekankan, semua petugas haji harus teliti dengan membuka mata dan telinga untuk memberikan pelayanan yang optimal karana puncak haji semakin dekat.
"Puncak haji semakin dekat, kami berharap semua petugas haji betul-betul teliti, buka mata dan telinga akan setiap keluh kesah jemaah," kata dia.
3. Saudi dilanda cuaca ekstrem jelang puncak haji

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mewanti-wanti jemaah haji Indonesia agar mewaspadai cuaca ekstrem yang melanda Arab Saudi menjelang pelaksanaan puncak haji pada pekan pertama Juni 2025. Ia mengatakan, cuaca panas ekstrem di Saudi bisa mencapi 50 derajat celcius.
"Di sini ditegaskan juga bahwa cuaca sangat ekstrim ya, suhu di Saudi Arabia dan di Mekah sekarang ini sekitar 50 derajat Celcius. Jadi ini satu persoalan tersendiri bagi kita orang Indonesia," kata Nasaruddin dalam konferensi persnya di Kantor Kemenag RI, Jakarta Pusat, Kamis (29/5/2025).
Ia mengatakan, jemaah harus bisa beradaptasi dengan keadaan ekstrem tersebut. Ia pun mengimbau agar jemaah tak memaksakan diri di tengah cuaca panas ekstrem untuk menjalankan ibadah sunah.
"Kemudian juga dihimbau untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian diri dengan cuaca tersebut, misalnya seperti yang telah diumumkan oleh panitia-panitia kita, dihimbau terus-menerus agar selalu memelihara cairan tubuh ya, minum lebih banyak dan memelihara saving energy karena ini kan belum haji, belum hari H-nya," kata dia.
"Jangan sampai nanti mengejar sunat, mau arba'in di Madinah, mau memperbanyak umrah di Mekah, tetapi nanti pada hari H-nya haji itu kolaps. Nah kita sudah menghimbau kepada jama'ah kita, saving energy untuk hari H-nya haji itu," sambungnya.