Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tingkatkan Literasi, Tunanetra di Tulungagung Belajar Huruf Braille

Penyandang tunanetra di Tulungagung ikuti pelatihan baca tulis huruf Braille. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Tulungagung, IDN Times - Puluhan penyandang disabilitas sensorin netra di Kabupaten Tulungagung, mengikuti pelatihan membaca dan menulis huruf Braille. Pelatihan ini digelar oleh Balai Literasi Braille Indonesia (BLBI) Abiyoso. Pelatihan tersebut merupakan salah satu upaya Kementerian Sosial untuk meningkatkan budaya literasi bagi penyandang tunanetra.

1. Peserta menjalani assesment terlebih dahulu

Penyandang tunanetra di Tulungagung ikuti pelatihan baca tulis huruf Braille. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Koordinator Seksi Bimtek dan Layanan Literasi BLBI Abiyoso, Amin Suaedi menerangkan, tidak semua penyandang tunanetra mempunyai kesempatan untuk belajar membaca dan menulis huruf Braille di sekolah. Padahal dengan keterbatasan fisik yang ada, mereka diharuskan bisa membaca dan menulis hurud Braille ini.

"Untuk itu kami menggelar pelatihan ini, sebelum pelatihan mereka menjalani asesement terlebih dahulu," ujarnya Kamis (24/6/2021).

2. Kenalkan huruf Braille latin dan arab

Penyandang tunanetra di Tulungagung ikuti pelatihan baca tulis huruf Braille. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Dalam pelatihan ini mereka membagi penyandang tunanetra dalam tiga kelompok. Kelompok pertama terdiri dari mereka yang belum bisa membaca huruf Braille. Kelompok kedua mereka yang sudah bisa membaca namun belum bisa menulis.

Kelompok yang ketiga untuk yang sudah bisa menulis dan perlu peningkatan lagi. Para tunanetra ini juga diajarkan cara menggunakan mesin ketik Braille. "Jadi mereka kita ajarkan cara membaca dan menulis huruf Braille latin dan arab," tuturnya.

3. Beberapa peserta sudah hapal Al-Quran tapi belum bisa membaca

Penyandang tunanetra di Tulungagung ikuti pelatihan baca tulis huruf Braille. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Terdapat beberapa peserta pelatihan yang telah menghafal Al Quran. Namun mereka tidak bisa membaca Al Quran dengan huruf Braille. Hal ini dikarenakan mereka menghafal hanya dengan mengandalkan pendengaran saja.

"Untuk itu mereka juga kami latih bisa membaca Al Quran Braille, ini perlu dilakukan untuk memudahkan mereka mengaji dan mengajarkan ke penyandang tunanetra lain," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
Zumrotul Abidin
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us