TKN Endus Cara Lama Jatuhkan Prabowo Lewat Koran 98 di Halte

Jakarta, IDN Times - Kliping koran 1998 yang memberitakan soal Prabowo Subianto kembali beredar. Salah satunya ditempel di tempat umum seperti di Halte Cipta.
Menanggapi hal itu, Komandan Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN), Budisatrio Djiwandono, menyebut ada pihak-pihak yang merasa terancam terhadap dukungan masyarakat ke Prabowo Subianto.
"Pasti ada pihak-pihak terancam, terganggu dukungan rakyat yang cukup besar. Itu kalau gak salah sudah bergulir beberapa waktu, dengan isu kebanyakan fitnah atau hoaks juga," kata Budi di TKN Prabowo-Gibran, Kamis (8/2/2024).
1. Cara lama menjatuhkan Prabowo

Budi menjelaskan, beredarnya kliping koran pemberitaan 1998 itu sengaja disebar oleh pihak-pihak yang mau menjegal elektabilitas Prabowo-Gibran. Menurutnya, hal itu dilakukan dengan cara-cara yang tidak baik.
"Saya rasa, itu cara lama, dipakai untuk menjatuhkan apa yang menjadi harapan masyarakat secara nyata," ujar Budi.
2. TKN sebut Prabowo sedang mendapat banyak dukungan masyarakat

Budi kemudian mengulas dukungan masyarakat saat ini ke Prabowo yang terus berdatangan. Misalnya, di beberapa acara kampanye yang selalu sesak pendukung Prabowo-Gibran.
Padahal, menurut Budi, tak ada undangan yang disebar. Itu menjadi bukti rakyat sukarela datang ke kampanye Prabowo.
"Kami melihat di mana-mana Prabowo kampanye itu masyarakat kita tidak perlu mengeluarkan undangan tapu masyarakat secara tulus menunggu kedatangan Prabowo sampai ke titik dia kampanye," kata Budi.
"Sekali lagi, ini tinggal enam hari lagi. Kami mengedepankan kampanye yang sejuk, penuh kedamaian. Kami mau memberikan solusi gagasan program secara nyata dengan cara nyata dengan cara baik untuk kedewasaan demokrasi Indonesia," lanjutnya.
3. Beredar kliping koran masa lalu Prabowo

Berdasarkan foto yang dilihat IDN Times, terdapat tiga kliping koran terbitan 1998 yang memberitakan masa lalu Prabowo Subianto. Koran-koran itu ditempel di sebuah halte, salah satunya koran Merdeka yang terbit pada 25 Agustus 1998 dengan halaman utama berjudul "Prabowo Menculik Sembilan Aktivis".
Selain itu, ada koran Berita Yudha dengan judul "Berakhir, Masa Dinas Prabowo Subianto" dan The Jakarta Post berjudul "Prabowo Discharged From ABRI".