TOP 5: Vonis Hasto hingga Istana Tegaskan Tak Ada Data Pribadi Dikelola AS

Jakarta, IDN Times - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto divonis 3 tahun 6 bulan penjara. Berita tersebut menjadi salah satu yang populer di IDN Times pada Jumat (25/7/2025).
Selain itu, berita tentang Istana tegaskan tak ada data pribadi RI dikelola Amerika Serikat, fakta-fakta baru kasus kematian Diplomat Arya Daru, Prancis akan resmi akui negara Palestina September nanti, hingga penulisan ulang buku sejarah sudah 80 persen juga masuk dalam deretan Top 5 IDN Times.
1. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto divonis 3 tahun 6 bulan penjara
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto divonis 3 tahun dan 6 bulan penjara serta denda Rp250 juta subsider tiga bulan kurungan.
Hakim menilai Hasto bersalah dalam suap Pergantian Antarwaktu calon Anggota DPR 2019-2024. Namun, unsur perintangan penyidikan dalam perkara Harun Masiku tak terbukti.
2. Istana tegaskan tak ada data pribadi RI dikelola Amerika Serikat
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menegaskan tidak ada data pribadi warga negara Indonesia yang dikelola Pemerintah Amerika Serikat. Isu itu muncul berkaitan dengan Gedung Putih (White House) dalam keterangan resminya menyatakan, Indonesia memberikan kepastian terkait pemindahan data pribadi ke Amerika Serikat.
"Iya, sebagaimana yang juga sudah disampaikan oleh Menko Ekonomi berkenaan dengan masalah data itu. Jadi pemaknaannya yang tidak benar, bukan berarti kita itu akan menyerahkan data-data, apalagi data-data pribadi dari masyarakat Indonesia ke pihak sana, tidak!" ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (25/7/2025).
3. Fakta baru di kasus kematian diplomat Arya Daru
Polda Metro Jaya mengungkap fakta baru dalam kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan (39) di indekosnya di Gondia International Guesthouse, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat. Salah satunya, Arya Daru ditemukan dalam kondisi menunggal dunia dengan wajah ditutup plastik dan dibalut lakban berwarna kuning.
“Korban ditemukan dalam kondisi wajah tertutup pelastik kemudian terlilit lakban berwarna kuning di tempat tidur,” kata Kabid Humas Polda Meto, Kombes Pol Ade Ary di Polda Metro, Kamis (25/7/2025).
4. Prancis akan resmi akui negara Palestina September nanti
Prancis akan secara resmi mengakui negara Palestina pada September. Hal ini disampaikan langsung Presiden Prancis Emmanuel Macron. Dalam sebuah unggahan di X, Macron mengatakan pengumuman resmi akan disampaikan pada sidang Majelis Umum PBB di New York.
"Kebutuhan mendesak saat ini adalah agar perang di Gaza berakhir dan penduduk sipil diselamatkan. Perdamaian itu mungkin. Kita membutuhkan gencatan senjata segera, pembebasan semua sandera, dan bantuan kemanusiaan besar-besaran kepada rakyat Gaza," tulisnya, Jumat (25/7/2025).
5. Penulisan ulang buku sejarah sudah 80 persen
Kementerian Kebudayaan RI melakukan diskusi publik terkait penulisan ulang buku sejarah Indonesia, pada Jumat (25/7/2025), di kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat. Kegiatan ini dilakukan guna menjaring berbagai masukan dari pemangku kepentingan. Saat ini, prosesnya sudah mencapai 80 persen dan ditargetkan selesai pada HUT ke-80 RI.
“Kita ingin menulis sejarah Indonesia karena penulisan sejarah Indonesia ini belum updated, belum ada pemutakhiran kembali,” kata Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon.