Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tragedi Kanjuruhan, Kengerian Pintu 13 Pecah Saat Gas Air Mata Meledak

Komisioner Komnas HAM RI Beka Ulung Hapsara didampingi Analis Pengaduan Masyarakat Komnas HAM RI menerima pengaduan Paguyuban PPNPN BPPT di Kantor Komnas HAM RI (Rabu, 5/1/2022). (dok. Humas Komnas HAM RI)
Komisioner Komnas HAM RI Beka Ulung Hapsara didampingi Analis Pengaduan Masyarakat Komnas HAM RI menerima pengaduan Paguyuban PPNPN BPPT di Kantor Komnas HAM RI (Rabu, 5/1/2022). (dok. Humas Komnas HAM RI)

Jakarta, IDN Times - Komnas HAM membeberkan hasil investigasinya dalam tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang sebabkan ratusan korban meninggal.

Menurut Komnas HAM dalam hasil investigasinya, menyebut, tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan bermula dari tembakan gas air mata di ke arah tribun penonton di sisi kiri pintu 13. Gas air mata tersebut membuat penonton panik dan berlarian menyelamatkan diri.

"Ditemukan saling himpit, tumpukan massa, hingga pintu tak bisa dilewati pada pintu 3, 7, 9, 10, 12, 13," ujar Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (2/11/2022).

"Salah satu gas air mata jatuh dan meledak di sebelah kiri pintu 13," sambungnya.

Proyektil gas air mata itu, disebutkan jatuh ke tangga pintu 13. Hal itu juga yang menyebabkan massa banyak mengalami sesak nafas.

Saking paniknya, ada suporter yang terjepit di pintu 13. Di area itu, banyak ditemukan korban.

"Dorongan dari bagian belakang terus bertambah, sehingga menyebabkan kondisi orang bertumpuk secara horizontal, tergencet, sulit bernapas di pintu 13," kata dia.

Sementara itu, Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan, pihaknya berasumsi kalau gas air mata merupakan pemicu korban jiwa dalam tragedi di kanjuruhan.

"Ini standing kami sejak awal, gas air mata pemicu utama jatuhnya korban meninggal, luka-luka, trauma," ucap dia.

Anam mengakui, gas air mata bukan sesuatu yang mematikan. Namun, kata dia, dalam kondisi tertentu --misalnya berada di raung tertentu-- gas air mata bisa menjadi pemicu seseorang kehilangan nyawa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafian
EditorMuhammad Ilman Nafian
Follow Us