Tuntutan Demo BEM SI: Cabut Inpres Efisiensi hingga Adili Jokowi

- Aksi unjuk rasa mahasiswa terkait tujuh tuntutan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, termasuk mencabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 dan transparansi program Makan Bergizi Gratis.
- Sebanyak 5 ribu mahasiswa akan turun dalam aksi ini, yang digelar di berbagai daerah sebagai bentuk protes terhadap kondisi Indonesia saat ini.
- BEM SI menggelar aksi selama beberapa hari di tingkat daerah maupun skala nasional, dengan rencana aksi di daerah pada 17-18 Februari 2025, dan aksi nasional pada 19-20 Februari 2025.
Jakarta, IDN Times - Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Herianto memastikan, menggelar aksi unjuk rasa di berbagai daerah.
Demo itu digelar sebagai bentuk protes terhadap kondisi Indonesia saat ini. Mahasiswa juga memprotes kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
1. Tuntutan aksi: Cabut inpres soal efisiensi, Adili Jokowi, hingga RUU Perampasan Aset

Herianto menjelaskan, ada tujuh tuntutan aksi yang digelar BEM SI. Pertama, mendesak agar Prabowo mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025.
Kedua, transparansi status pembangunan. Ketiga, transparansi keseluruhan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kemudian keempat, tolak Revisi UU Mineral dan Batubara (Minerba). Kelima, tolak dwifungsi TNI.
"Keenam, tangkap dan adili Jokowi. Ketujuh, sahkan RUU Perampasan aset," kata dia kepada IDN Times, Senin (17/2/2025).
2. 5 ribu mahasiswa turun ke jalan

Herianto menjelaskan, total ada sekitar 5 ribu mahasiswa yang akan ikut aksi pada hari ini. Aksi ini juga digelar mahasiswa lain di berbagai daerah.
"Dari laporan konsolidasi kami kemarin ada lima ribuan lebih akan turun," tutur dia.
3. Gelapnya kebijakan pemerintah

Herianto mengatakan, pihaknya meminta seluruh perguruan tinggi yang tergabung dalam BEM SI menggelar aksi. Mereka menilai, situasi bangsa bukan menuju Indonesia Emas, melainkan Indonesia Gelap.
"Bersama surat ini kami ingin menyerukan rapatkan barisan dan menyampaikan kepada BEM SI mengenai situasi bangsa kita hari ini makin gelap kebijakannya yang hari demi hari makin mencengkam dan menyengsarakan rakyat, di mata negara kesatuan republik Indonesia UUD 45 dan Pancasila harus di implementasikan dengan sebenar-benarnya kepada rakyat Indonesia," demikian bunyi surat instruksi terkait aksi.
"Oleh karena itu saatnya #AdiliJokowi dan evaluasi total kabinet merah putih yang berada di bawah pimpinannya Prabowo-Gibran.
Melalui surat itu juga dijelaskan, aksi digelar selama beberapa hari di tingkat daerah maupun skala nasional. Rencananya BEM SI menyelenggarakan aksi di daerah pada Senin, 17 Februari 2025 dan Selasa, 18 Februari 2025.
Lalu, aksi yang terpusat di tingkat nasional rencana digelar pada Rabu 19 Februari 2025 atau Kamis, 20 Februari 2025.