Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[UPDATE] Pasien Positif COVID-19 Bertambah 857, Total 38.277 Kasus

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto mengungkapkan kasus positif COVID-19 di Indonesia hari ini mengalami peningkatan sebanyak 857 orang, sehingga totalnya menjadi 38.277.

"Hari ini kami melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 18.760 spesimen, dari jumlah pemeriksaan ini kita dapatkan kasus baru konfirmasi COVID-19 sebanyak 857 orang sehingga totalnya menjadi 38.277 orang, namun angka ini tidak tersebar merata di seluruh wilayah tanah air," ujarnya melalui live streaming YouTube BNPB, Minggu (14/6).

1. Peningkatan kasus karena pemeriksaan dan kontak tracing semakin agresif

Rachmad Hidayat menjalani rapid test (IDN Times/Doni Hermawan)
Rachmad Hidayat menjalani rapid test (IDN Times/Doni Hermawan)

Yuri menambahkan peningkatan kasus positif terjadi karena pemeriksaan dan kontak tracing yang semakin agresif yang dilakukan oleh dinas kesehatan setempat.

"Dari kasus positif yang dirawat kemudian dilakukan tracing dan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan dengan testing menggunakan PCR, kemudian memberikan gambaran yang demikian tinggi. Kita berharap bahwa ini merupakan upaya untuk kemudian dilakukan isolasi tetap dari kasus-kasus positif sehingga tidak menjadi sumber penularan di tengah masyarakat total," bebernya.

2. Jokowi memerintahkan agar klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

default-image.png
Default Image IDN

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Indonesia, Presiden Joko "Jokowi" Widodo memerintahkan agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itulah perluasan wabah COVID-19 terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jemaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," jelas Jokowi pada konferensi pers secara daring, Senin (4/5).

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 7,8 juta orang

Antrean untuk tes asam nukleat di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 16 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song
Antrean untuk tes asam nukleat di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 16 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Sebanyak 7.855.477 juta orang di dunia positif terjangkit virus corona atau COVID-19. Laman World O Meter mencatat hingga Minggu (14/6) pukul 07.30 WIB, Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus positif COVID-19 terbanyak, yakni 2.142.205 kasus.

Berdasarkan catatan laman World O Meter, total kasus kematian akibat COVID-19 mencapai angka 431.728 kasus. Sedangkan kasus sembuh tercatat 4.021.904.

Dari laman yang sama, tercatat kasus yang terinfeksi saat ini berdasarkan catatan kasus aktif mencapai 3.401.845 kasus. Dua persen di antaranya berada di fase serius atau kritis, yaitu sebanyak 54.068 kasus.

4. Gejala dan cara pencegahan virus corona

Tempat cuci tangan di kawasan Malioboro. IDN Times/Tunggul Damarjati
Tempat cuci tangan di kawasan Malioboro. IDN Times/Tunggul Damarjati

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.7

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dini Suciatiningrum
EditorDini Suciatiningrum
Follow Us