Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[UPDATE] Waduh! Kasus COVID-19 Naik 8.002, Lagi-lagi DKI Terbanyak

Seorang warga melakukan tes cepat atau rapid test antigen di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (22/12/2020). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Seorang warga melakukan tes cepat atau rapid test antigen di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (22/12/2020). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Jakarta, IDN Times - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan kasus positif COVID-19 mencapai 8.002, pada Rabu (30/12/2020). Sehingga, akumulasi kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 735.124.

DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan jumlah kasus positif harian terbanyak dengan 2.053 kasus. Disusul oleh Jawa Barat 1.233 kasus, Jawa Tengah 951 kasus, Jawa Timur 896 kasus, dan Sulawesi Selatan 538 kasus.

1. Sebanyak 6.958 orang sembuh dari COVID-19 hari ini

Seorang tenaga kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri lengkap membawa sample tes usap (swab test) COVID-19 milik warga (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Seorang tenaga kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri lengkap membawa sample tes usap (swab test) COVID-19 milik warga (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Satgas COVID-19 juga mencatat 6.958 kasus sembuh hari ini. Maka, total kesembuhan COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 600.741 atau 82,12 persen dari total kasus.

Provinsi dengan penambahan kasus sembuh terbanyak hari ini yaitu DKI Jakarta 1.574 kasus, Jawa Barat 1.208 kasus, Jawa Timur 911 kasus, Jawa Tengah 439 kasus, dan Sulawesi Selatan 421 kasus.

2. Kasus meninggal akibat COVID-19 naik 241 hari ini

Ilustrasi pemakaman pasien positif COVID-19. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Ilustrasi pemakaman pasien positif COVID-19. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Kasus kematian COVID-19 naik 241 hari ini. Sehingga, total kasus meninggal mencapai 21.944 atau 2,98 persen dari akumulasi kasus COVID-19 di Tanah Air.

Lima provinsi dengan kasus kematian COVID-19 terbanyak hari ini yaitu, Jawa Tengah 79 kasus, Jawa Timur 61 kasus, DKI Jakarta 21 kasus, DI Yogyakarta 11 kasus, dan Bali 9 kasus.

3. Telah terbukti, COVID-19 menular melalui airborne

Ilustrasi laboratorium (ANTARA FOTO/Moch Asim)
Ilustrasi laboratorium (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aldzah Fatimah Aditya
EditorAldzah Fatimah Aditya
Follow Us