Viral Aksi Pungli di Trotoar Senayan, Pramono: Akan Ditertibkan
- Aksi pungli naik trotoar Senayan viral di media sosial
- Pak ogah menawarkan jasa naik trotoar dengan tarif Rp2000
- Satpol PP dan Dishub DKI akan menertibkan aksi tersebut
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merespon tegas aksi pungutan liar yang dilakukan pemuda pada pengendara sepeda motor untuk melewati trotoar Senayan yang viral di media sosial.
Pramono akan meminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta Dan Satpol PP menertiban aksi Pak Ogah yang meresahkan tersebut.
"Yang jelas, yang seperti itu enggak boleh terjadi, saya akan segera minta Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk menertibkan, siapapun itu," kata Pramono di Balai Kota, Jumat (8/8/2025).
1. Tawarkan jasa naik trotoar
Jagad media sosial dihebohkan dengan aksi sejumlah warga yang menarik bayaran pada pengendara sepeda motor untuk bisa melintasi trotoar di kawasan Senayan.
Pak ogah tersebut menawarkan "jasa" kepada pengendara untuk naik tol trotoar demi menghindari lalu lintas yang macet dari arah Jalan Pejompongan menuju Stasiun Palmerah, atau Jalan Jenderal Gatot Subroto.
"Kejadian lagi nih. Dulu udah pernah gua viralin nih. Sekarang masih ada lagi. Ngecrekin Rp2000, bos. Masuk trotrar. Jasa melanggar di jakarta, Rp2000," ungkap perekam video di akun lutfiagizal, dikutip Jumat (8/8/2025).
2. Aksi serupa pernah terjadi juga
Dalam video tersebut, tampak tiga orang yang mengarahkan sepeda motor naik ke trotoar dan meminta uang receh melalui wadah untuk menaruh uang.
Aksi meminta bayaran kepada sepeda motor naik trotoar di daerah yang sama juga pernah terjadi pada Maret 2024 lalu. Kini, tindakan serupa kembali terulang.
3. Satpol PP Dan Dishub DKI bertindak
Merespons hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengaku akan melakukan koordinasi dengan Satpol PP.
"Segera kami koordinasikan dengan Kasatpol PP, ya," ujar Syafrin.
Sementara itu, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengungkap pihaknya akan melakukan pengecekan lapangan dan penertiban di lokasi.
"Segera ditindaklanjuti," tutur Satriadi.
