Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Waspada! Gelombang Tinggi Terjang Aceh hingga Dua Hari ke Depan

Ilustrasi cuaca buruk di perairan Aceh. (IDN Times/Saifullah)

Banda Aceh, IDN Times - Cuaca buruk berupa angin kencang melanda sejumlah daerah di Provinsi Aceh. Hal ini juga mempengaruhi ketinggian gelombang air laut di perairan yang terkena dampak cuaca buruk.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda sebelumnya telah memprediksi bahwa ketinggian gelombang akibat cuaca buruk di beberapa perairan mencapai tiga meter.

“Seperti yang diketahui pada Jumat (22/2/) kemarin, kita sudah keluarkan peringatan dini. Untuk gelombang tinggi, yang mana perairan Sabang-Banda Aceh dan juga perairan Simeulue di mana dapat mencapai 3 meter atau lebih,” kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda, Budi Saritua Hutasoit, Senin (24/2).

1.Gelombang tinggi akan terus terjadi hingga beberapa hari ke depan

Tangkap gambar dari video KMP Tanjung Burang yang dihantam ombak saat berlayar dari Banda Aceh ke Sabang (IDN Times/Istimewa)

Budi Saritua menyampaikan, tidak hanya hari ini, gelombang tinggi masih terus terjadi di perairan antara Banda Aceh-Sabang dan juga kawasan Samudra Hindia atau tepatnya di perairan Kabupaten Simeulue. Bahkan, ia memprediksikan hingga beberapa hari ke depan.

“Besok juga diperkirakan masih mengalami gelombang tinggi dan dua hari ke depan di daerah Sabang-Banda Aceh dan Samudra Hindia serta perairan Simeulue,” ujar Budi Saritua.

2.Cuaca buruk bagian dari musim kemarau

Ilustrasi sumber mata air mulai mengering. IDN Times/Saifullah

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda, Zakaria Ahmad mengatakan, kondisi cuaca buruk seperti yang terjadi beberapa hari belakangan dipengaruhi karena oleh musim kemarau.

“Kondisi ini sangat dimungkinkan karena Aceh sekarang sudah dalam musim kemarau,” ungkap

Dalam kondisi cuaca seperti ini, dijelaskan bahwa suhu udara begerak naik dan kelembaban maupun uap air di udara semakin berkurang, sehingga disamping rentan terhadap kebakaran karena hujan yang sangat jarang turun juga membuat angin kencang dan harus diwaspadai.

“Angin kencang yang maksimumnya rata-rata mencapai hingga 26 knot atau lebih kurang 48 km per jam ini dapat meningkatkan tinggi gelombang hingga 3 sampai 4 meter. Ini tentunya akan sangat berbahaya bagi nelayan dan kapal-kapal penyeberangan,” jelasnya.

3.Nelayan maupun penyedia jasa penyeberangan laut diminta untuk tetap berhati-hati

Kapal penyeberangan saat menyandar di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh (IDN Times/Saifullah)

BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan lebih berhati-hati selama musim kemarau terjadi. Sebab, kemarau tidak hanya mengakibatkan kekeringan, namun juga menimbulkan angin kencang.

“Untuk masyarakat nelayan dan penyedia jasa pelayaran agar selalu memantau kondisi cuaca kelautan dari BMKG atau kondisi cuaca di lapangan bila kondisinya kurang baik jangan dipaksakan untuk melaut. Bawa alat keselamatan serta alat komunikasi,” jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
Muhammad Saifullah
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us