Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

1 Tahun Israel Serang Gaza, 41 Ribu Orang Tewas

ilustrasi aksi bela Palestina. (unsplash.com/Tristan Sosteric)
ilustrasi aksi bela Palestina. (unsplash.com/Tristan Sosteric)
Intinya sih...
  • Serangan Israel ke Jalur Gaza telah menewaskan 41.800 orang, mayoritas anak-anak dan perempuan.
  • Israel dihadapkan pada kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
  • Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan perdamaian dan solusi langgeng untuk konflik Israel-Palestina.

Jakarta, IDN Times - Hari ini, 7 Oktober 2024, tepat satu tahun serangan Israel ke Jalur Gaza. Per hari ini, jumlah korban tewas telah mencapai 41.800 orang. Mayoritas adalah anak-anak dan perempuan. Lebih dari 96 ribu orang juga terluka.

Dilansir dari Anadolu, serangan demi serangan dari Israel telah mengungsikan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut di tengah blokade yang terus berlanjut dan menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza dan mendapat kecaman dari dunia internasional namun tak pernah diindahkan.

1. PBB minta Israel setop sengsarakan warga Gaza

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres (twitter.com/@antonioguterres)

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menyerukan perdamaian untuk peringatan satu tahun perang di Gaza, yaitu pada 7 Oktober.

"Tanggal 7 Oktober menjadi hari untuk fokus pada peristiwa tragis hari itu. Saya menyampaikan solidaritas saya kepada semua korban dan orang-orang terkasih mereka," ujar Guterres dalam pesan video.

2. Konflik melebar ke Lebanon

bendera Lebanon. (unsplash.com/Charbel Karam)

Guterres mencatat bahwa, sejak 7 Oktober, gelombang kekerasan dan pertumpahan darah yang mengejutkan telah meletus.

"Perang yang diikuti serangan mengerikan setahun lalu telah menghancurkan kehidupan dan menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi rakyat Palestina di Gaza, dan sekarang bagi rakyat Lebanon," ujarnya.

"Saatnya untuk membebaskan para sandera. Saatnya menghentikan konflik bersenjata. Saatnya menghentikan penderitaan yang telah melanda wilayah ini. Saatnya untuk perdamaian, hukum internasional, dan keadilan," sambung Guterres.

Dia juga menyerukan solusi yang langgeng untuk konflik tersebut, agar Israel, Palestina, dan semua negara di wilayah tersebut dapat hidup dalam damai, martabat, dan saling menghormati.

3. Gencatan senjata yang tak kunjung tercapai

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (X/Netanyahu)

Upaya para mediator, yaitu Qatar, Mesir dan AS pun nampaknya belum berhasil. Pertemuan demi pertemuan digelar namun Israel dan Hamas masih terus tawar-menawar terkait gencatan senjata Gaza.

Sepanjang gencatan senjata masih terus dinego, jumlah korban tewas dan korban luka di Gaza akan terus bertambah.

Padahal hampir seluruh pemimpin negara sekutu Israel, yang mayoritas Barat, sudah berbalik menyerukan gencatan senjata di Gaza. Minta Netanyahu akhiri serangannya.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us