Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

1 Tahun Prabowo-Gibran Bawa Diplomasi Indonesia ke 24 Negara

WhatsApp Image 2025-09-23 at 10.00.38 (1).jpeg
Presiden, Prabowo Subianto bicara dalam High Level International Conference for the Peaceful Settlement of the Question of Palestine and the Implementation of the Two State Solution di sela kegiatan High Level Week UNGA di Markas Besar PBB, New York, Senin (21/9/2025). (IDN Times/Marcheilla Ariesta)
Intinya sih...
  • Diplomasi persahabatan di era PrabowoArah kebijakan luar negeri di bawah kepemimpinan Prabowo dirumuskan secara sederhana namun kuat, bersahabat dengan semua negara tanpa menciptakan musuh.
  • Diplomasi ekonomi dan pecah rekor CEPACapaian diplomasi Indonesia selama setahun terakhir tidak hanya terjadi di bidang politik dan keamanan, tetapi juga ekonomi dan investasi.
  • Diplomasi pertahanan dan budaya terus catat kemajuanDi bidang pertahanan, pemerintahan Prabowo juga mencatat kemajuan signifikan. Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan dengan lima negara.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Jelang satu tahun masa pemerintahannya pada 20 Oktober 2025, Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah menorehkan sederet capaian di bidang diplomasi luar negeri. Aktivitas Prabowo di panggung global menjadi salah satu yang paling menonjol dalam sejarah kepresidenan Indonesia modern.

Sepanjang tahun pertamanya, Prabowo telah melakukan 15 kunjungan kenegaraan ke 24 negara, termasuk Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Brasil, China, Malaysia dan sejumlah negara Eropa.

Dalam lawatan tersebut, ia bertemu sejumlah pemimpin dunia ternama, seperti Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Donald Trump, Presiden China Xi Jinping, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, serta Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Giatnya pertemuan bilateral ini menandai pendekatan diplomasi yang lebih aktif dan personal, sekaligus memperluas jaringan strategis Indonesia di berbagai kawasan.

Salah satu momen paling bersejarah terjadi ketika Prabowo hadir di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada September 2025. Kehadiran ini menjadi yang pertama bagi seorang presiden Indonesia dalam 10 tahun terakhir, dan mendapat sorotan luas dari komunitas internasional.

Dalam pidatonya, Prabowo kembali menegaskan komitmen Indonesia terhadap perjuangan Palestina, menyerukan Solusi Dua Negara, dan menekankan “Palestina harus merdeka, sementara keamanan Israel harus dijamin demi perdamaian sejati.”

Ia juga menegaskan pentingnya penguatan lembaga PBB dan multilateralisme, sebagai bentuk perlawanan terhadap menguatnya politik unilateral di tengah gejolak global.

1. Diplomasi persahabatan di era Prabowo

IMG_20250729_101146.jpg
Presiden Prabowo sambut kedatangan PM Malaysia, Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/7/2025) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Arah kebijakan luar negeri di bawah kepemimpinan Prabowo dirumuskan secara sederhana namun kuat, bersahabat dengan semua negara tanpa menciptakan musuh, terutama di kawasan sekitar.

“Kita ingin tetap menjadi sahabat bagi semua, tanpa menciptakan musuh, apalagi di antara tetangga,” ujar Menteri Luar Negeri Sugiono, merangkum esensi diplomasi Indonesia era baru ini.

Pendekatan diplomasi persahabatan strategis ini menjadi karakter khas kebijakan luar negeri Prabowo. Ia memilih jalur dialog, menjalin kedekatan personal dengan banyak pemimpin dunia, termasuk di antara mereka yang memiliki rivalitas kuat satu sama lain.

Keterlibatan aktif Indonesia juga semakin diakui di berbagai forum internasional. Presiden Prabowo diundang dalam beberapa inisiatif global untuk meredakan konflik di Jalur Gaza, seperti pertemuan multilateral soal Timur Tengah yang diinisiasi Donald Trump di sela Sidang Umum PBB pada 23 September, serta KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheikh, Mesir, pada 13 Oktober kemarin.

Pakar hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah menilai pendekatan personal Prabowo berhasil menciptakan kedekatan psikologis dengan banyak pemimpin dunia sekaligus, menjadikannya figur yang disegani dan dipercaya untuk berperan sebagai jembatan dialog internasional.

2. Diplomasi ekonomi dan pecah rekor CEPA

Presiden RI Prabowo Subianto berkunjung ke Istana Kepresidenan Peru untuk bertemu Presiden Peru Dina Boluarte di Palacio De Gobierno, Peru, Kamis (14/11). (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)
Presiden RI Prabowo Subianto berkunjung ke Istana Kepresidenan Peru untuk bertemu Presiden Peru Dina Boluarte di Palacio De Gobierno, Peru, Kamis (14/11). (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Capaian diplomasi Indonesia selama setahun terakhir tidak hanya terjadi di bidang politik dan keamanan, tetapi juga ekonomi dan investasi. Tahun 2025 menjadi periode penting dengan selesainya tiga Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA), masing-masing dengan Peru (IP-CEPA) pada 11 Agustus, Uni Eropa (IEU-CEPA) pada 23 September, dan Kanada (ICA-CEPA) pada 24 September.

Dengan implementasi penuh, kerja sama tersebut berpotensi meningkatkan perdagangan Indonesia–Uni Eropa hingga 20 persen per tahun, sementara ekspor ke Kanada diproyeksikan mencapai 11,8 miliar dolar AS pada 2030, dan nilai dagang dengan Peru dapat menembus 5 miliar dolar AS.

Selain perjanjian ekonomi, kunjungan luar negeri Prabowo juga menghasilkan komitmen investasi besar. Dalam tur internasional pertamanya pada November 2024, Indonesia berhasil membawa pulang komitmen investasi senilai 18,5 miliar dolar AS.

Bahkan dalam kunjungan terbarunya, ketika mampir di Paviliun Indonesia pada Osaka Expo 2025 sebelum menghadiri Sidang Umum PBB di New York, tercatat komitmen investasi baru sebesar 23,8 miliar dolar AS, dengan target realisasi dimulai pada 2026.

3. Diplomasi pertahanan dan budaya terus catat kemajuan

WhatsApp Image 2025-07-14 at 17.48.31.jpeg
Momen Presiden Prabowo dan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam parade militer Bastille Day di Paris, Prancis (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Di bidang pertahanan, pemerintahan Prabowo juga mencatat kemajuan signifikan. Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan dengan lima negara, yakni India, Brasil, Uni Emirat Arab, Kamboja, dan Prancis. Langkah ini memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis di berbagai kawasan sekaligus menegaskan kemandirian pertahanan nasional.

Sementara di ranah budaya, diplomasi Indonesia juga mencatat pencapaian bersejarah. Dalam kunjungan Presiden Prabowo ke Den Haag beberapa pekan lalu, pemerintah Belanda mengumumkan akan mengembalikan puluhan ribu keping fosil manusia purba koleksi Dubois yang selama ini disimpan di Negeri Kincir Angin.

Langkah tersebut menjadi simbol rekonsiliasi sejarah dan penghargaan terhadap warisan ilmiah Indonesia, sekaligus menandai babak baru dalam hubungan budaya kedua negara.

4. Diplomasi Indonesia era Prabowo terasa lebih aktif

IMG-20251017-WA0000.jpg
Presiden Prabowo Subianto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Satu tahun berjalan, diplomasi luar negeri Indonesia di bawah Presiden Prabowo dan Menlu Sugiono menunjukkan wajah yang berbeda, terasa lebih lugas, dan juga lebih aktif, namun juga lebih terburu-buru. Pendekatan ini tidak hanya menonjolkan posisi moral Indonesia di dunia, tetapi juga diharapkan menghadirkan manfaat konkret bagi ekonomi nasional, pengakuan internasional, dan perlindungan warga negara di luar negeri.

Dari forum PBB hingga negosiasi CEPA, dari perdamaian Gaza hingga repatriasi koleksi Dubois, Prabowo memperlihatkan pola diplomasi yang berpijak pada prinsip bebas dan aktif, namun dengan semangat baru yang lebih kontributif dan terbuka.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in News

See More

Dari Korban Jadi Tersangka, 64 Warga Korsel Pulang dari Kamboja

19 Okt 2025, 08:46 WIBNews