2 Pasukan Israel Tewas, Ditembaki oleh Pria Palestina Bersenjata

Jakarta, IDN Times – Dua tentara Israel yang bertugas di pos pemeriksaan Shuafat, Yerussalem Timur tewas dalam aksi penyerangan yang terjadi pada Sabtu (8/10/2022) malam waktu setempat. Satu korban adalah tentara wanita.
Adapun korban lainnya sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, 5 jam setelahnya, dia dikabarkan meninggal dunia, tanpa rincian apakah dia tewas di perjalanan atau sempat mendapat perawatan terlebih dahulu.
Serangan dilakukan oleh pria Palestina bersenjata yang tiba dengan berjalan kaki dan menembaki pasukan keamanan di pos pemeriksaan sekitar pukul 9 malam. Setelah itu, dia melarikan diri ke kamp pengungsian terdekat dengan bantuan mobil.
Dalam kejadian itu, dua polisi perbatasan juga terluka ringan akibat pecahan peluru, dilansir The Times of Israel.
1. Israel telah menangkap para tersangka

Brigade Martir Al-Aqsa mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Brigade tersebut adalah koalisi kelompok bersenjata yang terafiliasi dengan Fatah, organisasi yang dipimpin oleh Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas. Kelompok teror tersebut telah melakukan serangan bersama Jihad Islam Palestina di Tepi Barat.
"Ini hanyalah awal dari serangkaian serangan teror sebagai tanggapan atas pembunuhan para pemimpin kami dan penodaan terhadap Al-Aqsa yang suci," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Polisi melaporkan bahwa tiga tersangka telah ditangkap. Para tersangka berusia 20-an yang berasal dari Shuafat dan Anata di Tepi Barat, serta Beit Hanina di Yerusalem Timur.
Tiga anggota keluarga tersangka penembak juga ditangkap di Shuafat, Radio Angkatan Darat melaporkan.
2. Hamas sebut pemberontakan kepada Israel tidak akan berakhir

Pasukan keamanan juga menggerebek kamp pengungsi Shuafat beberapa jam setelah serangan, untuk mencari penembak dan dua tersangka lainnya.
Unit pasukan khusus dan sebuah helikopter ikut serta dalam perburuan tersebut. Komandan Polisi Distrik Yerusalem Doron Turgeman mengatakan, identitas tiga tersangka telah diketahui polisi.
Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza, menyebut penembakan tersebut sebagai operasi heroik. Hamas juga menyebut penembakan itu sebagai balasan terhadap serangan al-Aqsa dan pendudukan di Jenin.
Sebelumnya, pada Sabtu, dua warga Palestina tewas dalam operasi penangkapan oleh IDF di Jenin.
“Operasi ini membawa pesan bahwa pemberontakan rakyat sedang berlangsung dan tidak akan mereda, dan bahwa operasi, penembakan, dan tembakan dari pemuda kita dalam pemberontakan akan menghantui penjajah serta kawanan pemukim (Israel) sebagai tanggapan atas kejahatan dan serangan mereka. ke Masjid Al-Aqsa,” kata Hamas.
3. PM Israel kecam aksi penembakan

Menteri Keamanan Publik Israel, Omer Barlev, yang tiba di tempat kejadian bersama pejabat tinggi polisi, memastikan pasukan keamanan bakal memburu pelaku hidup atau mati.
Kemudian, Perdana Menteri Israel Yair Lapid juga mengecam serangan itu.
“Hati bersama yang terluka dan keluarga mereka. Teror tidak akan mengalahkan kami, kami kuat, bahkan di malam yang sulit ini," kata Lapid.
Insiden itu terjadi saat militer dan polisi meningkatkan kewaspadaan di Yerusalem dan Tepi Barat selama musim liburan Yahudi. Kantor Perdana Menteri mengatakan bahwa selama Shabbat, Lapid mengadakan penilaian keamanan menjelang dimulainya festival Sukkot pada Minggu malam.
Ketegangan sudah tinggi karena kampanye antiteror yang sedang berlangsung di Tepi Barat, yang menyebabkan lebih dari 100 warga Palestina tewas dan lebih dari 2 ribu orang ditangkap.