2 Warga Palestina Tewas akibat Serangan Udara Israel

Jakarta, IDN Times - Militer Israel meluncurkan serangan udara ke kota Jenin, Tepi Barat. Akibatnya, dua warga Palestina tewas dan 10 orang lainnya terluka.
Dilansir Al Jazeera, Senin (3/7/2023), setidaknya ada empat serangan udara Israel yang menghantam gedung-gedung di Jenin. Selain itu, tampak pula konvoi kendaraan lapis baja Israel yang bergerak menuju kamp pengungsi di Jenin.
“Ada pengeboman dari udara dan invasi dari darat,” kata Direktur Bulan Sabit Merah Palestina, Mahmoud al-Saadi.
1. Militer Israel klaim menyerang pusat operasi kelompok bersenjata

Sementara itu, militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut menyerang pusat operasi kelompok bersenjata Palestina.
Militer Israel juga mengumumkan adanya penangkapan beberapa warga Palestina yang memiliki bahan peledak.
Dilaporkan pula bahwa ketegangan terjadi di kamp pengungsi di mana jumlah orang terluka diperkirakan terus bertambah.
2. Ratusan pemukim Israel bakar properti Palestina

Ratusan pemukim Israel menyerbu kota Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Mereka membakar puluhan mobil serta rumah warga, pada Juni lalu.
Warga di Turmus Ayya mengatakan sekitar 400 pemukim Israel melewati jalan utama kota, membakar mobil, rumah dan juga pohon.
Serangan itu dilakukan untuk membalas kematian empat warga Israel yang dibunuh oleh orang-orang bersenjata Palestina pada hari sebelumnya.
3. Kekerasan terus terjadi antara Israel dan Palestina

Setidaknya 130 warga Palestina dan 24 orang di pihak Israel telah tewas sepanjang tahun ini.
Israel telah melakukan serangan hampir setiap malam di Tepi Barat sebagai tanggapan atas serangkaian serangan mematikan Palestina yang menargetkan warga sipil Israel pada awal 2022.
Israel mengatakan, sebagian besar orang Palestina yang terbunuh adalah militan, namun para pemuda yang melempar batu untuk memprotes serangan tersebut dan lainnya yang tidak terlibat dalam konfrontasi juga ikut terbunuh.
Israel merebut Tepi Barat, Yerusalem timur dan Jalur Gaza dalam perang Timur Tengah pada 1967. Sejak saat itu, Palestina telah berusaha untuk merebut wilayahnya kembali demi mewujudkan negara yang merdeka di masa depan.