Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

2 WNI Relawan MER-C di Gaza Hilang Kontak

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Jakarta, IDN Times - Jalur Gaza dilaporkan mengalami pemadaman telekomunikasi sejak Jumat, 12 Januari 2024 lalu.

“Ini adalah ketujuh kalinya terjadi pemutusan layanan telepon dan internet di Gaza sejak 7 Oktober 2023,” sebut pernyataan dari OCHA, badan kemanusiaan PBB, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (17/1/2024).

1. Dua WNI relawan MER-C hilang kontak

Pemadaman komunikasi dan internet ini diduga mengakibatkan dua Warga Negara Indonesia (WNI) relawan MER-C yang ada di Gaza Selatan hilang kontak.

“Day 3 of no contact. MER-C Indonesia kehilangan kontak dengan relawan MER-C dan staf lokal di Gaza. Mohon doanya semoga relawan MER-C baik-baik saja,” cuit akun X @mercindonesia pada 15 Januari 2024 kemarin.

2. Jumlah korban tewas di Gaza capai 24 ribu orang

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (Dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Jumlah warga Palestina yang tewas akibat digempur militer Israel di Jalur Gaza kini tembus menjadi 24.285 orang. Serangan Israel ke Gaza pun sudah lebih dari 100 hari sejak dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu.

Kementerian Kesehatan Gaza merilis data bahwa Israel juga menewaskan 158 orang dalam kuruk waktu 24 jam terakhir. Selain itu, setidaknya 61.154 warga Palestina juga dilaporkan terluka.

3. Banyak warga masih terjebak di reruntuhan

potret sebuah gedung yang hancur di Jalur Gaza.(unsplash.com/ Emad El Byed)
potret sebuah gedung yang hancur di Jalur Gaza.(unsplash.com/ Emad El Byed)

Kemenkes Gaza juga menyebutkan masih banyak warga Palestina yang terjebak di bawah reruntuhan yang hancur dibombardir Israel. Hal ini membuat para tim penyelamat pun kesulitan melakukan proses evakuasi.

Selain itu, berbagai penyakit pun mulai muncul di wilayah yang dijadikan penampungan. Sebanyak 350 ribu warga Palestina yang mengungsi dan sakit bahkan tidak mendapat pengobatan yang layak.

“Kami minta agar para lembaga internasional untuk segera menyediakan obat-obatan bagi warga yang membutuhkan,” sebut Kemenkes Gaza.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us