Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Fakta Bentrokan Terbaru Thailand-Kamboja, 5 Orang Tewas

ilustrasi batas negara Kamboja dan Thailand (pexels.com/Anthony Beck)
ilustrasi batas negara Kamboja dan Thailand (pexels.com/Anthony Beck)
Intinya sih...
  • Sebanyak lima orang tewas dalam bentrokan Thailand-Kamboja
  • Perdana Menteri Thailand siap menjaga keamanan dan kedaulatan negara
  • Lebih dari 385 ribu warga sipil dievakuasi di Thailand
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Thailand melancarkan serangan udara di sepanjang perbatasannya yang disengketakan dengan Kamboja setelah kedua belah pihak saling menuduh melanggar perjanjian gencatan senjata yang ditengahi oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Menurut Thailand, serangan udara tersebut terjadi setelah Kamboja menembaki pasukan Thailand. Serangan itu menewaskan setidaknya satu tentara dan melukai empat lainnya.

Sementara, Kamboja menuding Thailand menyerang pasukannya terlebih dahulu, dan mengaku tidak membalas dalam serangan awal tersebut.

Ketegangan telah memanas sejak Minggu (7/12/2025), ketika sebuah episode pertempuran singkat terjadi. Ini fakta-fakta yang perlu diketahui terkait dengan bentrokan terbaru Thailand-Kamboja seperti yang dikumpulkan IDN Times dari berbagai sumber

1. Sebanyak lima orang tewas, satu Thailand dan sisanya Kamboja

Wilayah pelintasan perbatasan Kamboja dan Thailand. (commons.wikimedia.org/Jorge Láscar)
Wilayah pelintasan perbatasan Kamboja dan Thailand. (commons.wikimedia.org/Jorge Láscar)

Juru bicara militer Thailand, Mayor Jenderal Winthai Suvaree, menerima laporan tentaranya telah terkena tembakan pendukung, yang mengakibatkan satu korban tewas dan empat luka-luka. Sementara, dukungan evakuasi bagi warga sipil telah diaktifkan.

Sementara itu, Menteri Informasi Kamboja, Neth Pheaktra, mengatakan bentrokan terbaru menewaskan empat sipil Kamboja. Selain itu, 10 warga sipil lainnya terluka.

"Setidaknya empat warga sipil Kamboja tewas dalam serangan Thailand di provinsi perbatasan Oddar Meanchey dan Preah Vihear," katanya.

2. Thailand klaim harus menjaga keamanan dan kedaulatan negara

Sosok PM Baru Thailand.jpg
Sosok Perdana Menteri Baru Thailand, Anutin Charnvirakul. (x.com/prdthailand).

Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, mengatakan meskipun negaranya tidak ingin melihat kekerasan, militer siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan kedaulatan.

Didampingi oleh para panglima angkatan darat, udara, dan laut Thailand, serta Menteri Pertahanan Jenderal Natthaphon Narkphani, Anutin menuturkan, pemerintah akan melakukan tindakan militer yang diperlukan sebagai tanggapan terhadap Kamboja.

"Thailand tidak pernah ingin melihat kekerasan, juga tidak memulai atau melakukan agresi apa pun," kata Anutin dikutip Channel News Asia, Senin (8/12/2025).

Namun, dia mengatakan negaranya akan menjunjung tekad tertingginya untuk melindungi kedaulatan nasional dan integritas teritorial.

3. Ratusan ribu penduduk dievakuasi

Menurut militer Thailand, lebih dari 385 ribu warga sipil di empat distrik perbatasan sedang dievakuasi. Lebih dari 35 ribu orang telah ditampung di tempat penampungan sementara.

"Sejumlah penduduk desa yang tinggal di dekat perbatasan mengungsi ke tempat yang aman," kata juru bicara Kamboja untuk pemerintahan provinsi Oddar Meanchey, tempat terjadinya penembakan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in News

See More

9 Fakta Terbaru Bencana Sumatra, Penanganan Korban hingga Penindakkan Hukum

08 Des 2025, 16:43 WIBNews