3 Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan CEO UnitedHealthcare

Jakarta, IDN Times - Pelaku dan motif pembunuhan CEO UnitedHealthcare (UHC) Brian Thompson, salah satu perusahaan asuransi kesehatan terbesar di Amerika Serikat (AS), masih menjadi misteri. Namun, penyidik telah berhasil menemukan beberapa petunjuk baru, termasuk informasi tentang dugaan perjalanan pelaku dan pesan misterius yang tertulis pada amunisi.
Thompson ditembak di depan hotel Hilton di Midtown Manhattan, New York, pada Rabu (4/12/2024) sekitar pukul 06.45 pagi waktu setempat. Momen pembunuhan itu terekam dalam kamera pengawas.
Pelaku, yang mengenakan masker dan membawa ransel abu-abu, terlihat menunggu Thompson selama 5 menit di luar hotel Hilton, di mana eksekutif tersebut dijadwalkan berpidato dalam konferensi investor pada hari yang sama.
Saat korban lewat, pelaku langsung menembaknya beberapa kali dari belakang. Thompson dinyatakan meninggal di rumah sakit terdekat pada pukul 7:12 pagi waktu setempat.
Usai melakukan pembunuhan, pelaku langsung melarikan diri tanpa mengambil satu pun barang milik Thompson. Polisi yakin pembunuhan tersebut telah direncanakan sebelumnya.
1. Terdapat tulisan pada peluru yang digunakan pelaku
Dilansir dari Associated Press, penegak hukum yang berbicara secara anonim mengungkapkan bahwa terdapat tulisan “tolak, pertahankan, dan gulingkan” pada amunisi 9mm milik pelaku yang ditemukan di lokasi kejadian. Kata-kata itu ditulis dengan spidol permanen.
Pesan ini mirip dengan frasa “tunda, tolak, pertahankan” yang biasa digunakan oleh pengacara dan kritikus industri asuransi untuk menggambarkan taktik perusahaan asuransi dalam menghindari pembayaran klaim. "Tunda, tolak, pertahankan” juga merupakan judul buku karya Jay Feinman pada 2010 yang membahas bagaimana perusahaan asuransi menangani klaim.
Polisi sendiri belum secara resmi mengomentari pesan yang ditemukan pada amunisi tersebut dengan penembakan Thompson. Namun, perusahaan asuransi kesehatan seperti UHC sering menjadi sasaran kritik dari dokter dan pasien karena menolak klaim atau mempersulit akses terhadap perawatan.
Sebagai salah satu perusahaan asuransi kesehatan terbesar di AS, UHC memberikan perlindungan bagi lebih dari 49 juta warga Amerika dan menghasilkan lebih dari 281 miliar dolar AS (sekitar Rp4,4 kuadriliun) tahun lalu.
2. Polisi rilis foto baru
Penyelidik juga meyakini bahwa pelaku mungkin telah melakukan perjalanan ke New York bulan lalu dengan bus dari Atlanta. Pejabat anonim tersebut mengatakan bahwa polisi dan agen federal telah mengumpulkan informasi dari perusahaan transportasi Greyhound dalam upaya mengidentifikasi pelaku.
Pada Kamis (5/12/2024), polisi juga merilis dua foto baru yang diambil di lobi hostel HI New York City di Upper West Side Manhattan. Foto tersebut menampilkan seorang pria mengenakan jaket, tersenyum tanpa menggunakan masker. Polisi mengatakan bahwa pria itu dicari untuk diinterogasi sehubungan dengan pembunuhan Thompson.
Pejabat mengatakan, sedikitnya dua hostel di Upper West Side Manhattan telah didatangi oleh polisi pada Kamis pagi. Pelaku diyakini check-in di hostel di daerah tersebut dengan menggunakan kartu identitas palsu.
Karyawan yang bekerja di hostel HI New York City melaporkan bahwa mereka ingat seorang pria yang hampir selalu mengenakan masker saat berinteraksi dengan mereka atau melewati meja depan. Orang tersebut mengenakan jaket yang mirip dengan yang dikenakan oleh pelaku dalam foto yang dirilis polisi usai penembakan.
Sebelumnya, penyelidik juga telah menemukan sebuah ponsel di gang yang dilalui oleh pelaku saat melarikan diri. Di dalam tong sampah terdekat, mereka menemukan botol air dan bungkus protein batangan yang diduga dibeli pelaku dari Starbucks beberapa menit sebelum penembakan. Laboratorium kota sedang memeriksa barang-barang tersebut untuk menemukan DNA dan sidik jari.
3. Pelaku disebut mahir gunakan senjata api
Kepala Detektif NYPD, Joseph Kenny, menjelaskan bahwa pistol milik pelaku sempat macet saat ia mulai menembak, namun ia dapat segera memperbaikinya dan melanjutkan tembakannya ke arah korban.
“Dari menonton videonya, terlihat dia mahir menggunakan senjata api karena mampu mengatasi malfungsi dengan cukup cepat,” kata Kenny.
Pelaku langsung kabur usai melakukan penembakan. Ia terakhir kali terlihat berkendara dengan sepeda menuju Central Park. Sejak kejadian itu, masyarakat telah membanjiri polisi dengan berbagai petunjuk, namun banyak di antaranya tidak berdasar.
“Kami menindaklanjuti setiap informasi yang masuk. Informasi kecil itu mungkin merupakan bagian hilang dari teka-teki yang menyatukan semuanya," kata Asisten Komisaris Carlos Nieves, juru bicara kepolisian.
Istri Thompson, Paulette, sebelumnya mengatakan bahwa suaminya mengaku pernah diancam oleh beberapa orang. Ia tidak mengetahui persoalan tersebut secara rinci, namun menduga ancaman itu terkait dengan masalah perlindungan asuransi.
Sementara itu, Eric Werner, kepala polisi di pinggiran kota Minneapolis tempat Thompson tinggal, mengatakan bahwa departemennya belum menerima laporan mengenai ancaman terhadap eksekutif tersebut.