5 Perbatasan Dunia yang Bisa Memicu Konflik Kapan Saja, Wajib Tahu!

- Perbatasan terus menjadi sumber ketegangan di dunia.
- Garis Durand memisahkan Afghanistan dan Pakistan, menyebabkan konflik etnis dan kehadiran Taliban.
- DMZ Korea Utara-Korea Selatan, Kashmir India-Pakistan, Laut China Selatan, dan Israel-Palestina juga menjadi sumber ketegangan.
Jakarta, IDN Times - Ketika melihat peta dunia, kita sering menganggap garis-garis batas negara sebagai sesuatu yang tetap dan tidak berubah. Padahal, banyak perbatasan terbentuk dari sejarah panjang konflik, diplomasi, dan kepentingan politik yang masih berdampak hingga saat ini.
Perbatasan bukan hanya sekadar garis di peta, tetapi juga mencerminkan sejarah, identitas, dan kekuasaan yang diperebutkan berbagai pihak. Namun beberapa perbatasan hingga kini terus memicu ketegangan, baik karena sengketa wilayah, perbedaan etnis, maupun faktor ekonomi dan militer.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut lima perbatasan yang terus menjadi sumber ketegangan di dunia dan bisa meletup kapan saja.
1. Garis Durand di Afghanistan dan Pakistan

Menurut National Geographic, Garis Durand adalah perbatasan sepanjang 2.640 kilometer yang memisahkan Afghanistan dan Pakistan. Perbatasan ini ditetapkan oleh Inggris pada 1893 ketika masih menguasai anak benua India.
Sayangnya, keputusan Inggris tidak mempertimbangkan etnis Pashtun yang hidup di kedua sisi dan kemudian menyebabkan perpecahan dalam komunitasnya. Hingga hari ini, pemerintah Afghanistan tidak pernah mengakui Garis Durand sebagai batas resmi negaranya.
Konflik di sepanjang perbatasan ini semakin diperparah dengan kehadiran Taliban, yang memiliki basis pendukung di kedua negara. Para militan sering bergerak bebas melintasi batas, membuat Pakistan merasa perlu memperketat keamanan dengan membangun pagar dan menempatkan pasukan di sepanjang perbatasan.
Bagi Pakistan, pengamanan ini bertujuan untuk menekan aktivitas kelompok ekstremis. Namun bagi Afghanistan, tindakan tersebut dianggap sebagai upaya mempersempit wilayahnya.
2. Zona Demiliterisasi Korea

Di antara Korea Utara dan Korea Selatan, terdapat wilayah sepanjang 250 kilometer yang dikenal sebagai Zona Demiliterisasi (DMZ). Meski disebut demiliterisasi, faktanya ini adalah salah satu perbatasan paling termiliterisasi di dunia. Terdapat ribuan tentara dari kedua belah pihak berjaga setiap saat di tempat ini.
Dilansir CBS News, sejak Perang Korea berakhir pada 1953, DMZ menjadi simbol konflik yang belum terselesaikan. Berulang kali terjadi insiden di kawasan ini, mulai dari penembakan mendadak hingga tentara yang membelot ke sisi lain.
Namun, ada hal unik dari DMZ. Karena tidak ada aktivitas manusia selama puluhan tahun, kawasan ini justru menjadi habitat alami bagi berbagai satwa liar yang langka. Meski begitu, ancaman perang tetap membayangi, dan stabilitas Semenanjung Korea masih sangat bergantung pada hubungan kedua negara.
3. Perbatasan India dan Pakistan di Kashmir
Hubungan India dan Pakistan selalu dipenuhi ketegangan, terutama di perbatasan Kashmir. Wilayah ini telah menjadi sumber konflik sejak pemisahan India dan Pakistan pada 1947, dan telah memicu perang antara kedua negara sebanyak tiga kali.
Setiap tahun, bentrokan antara tentara India dan Pakistan di perbatasan sering terjadi, terutama di Line of Control (LoC). Garis tersebut merupakan batas yang memisahkan Kashmir yang dikuasai masing-masing negara.
Dilansir BBC, di batas wilayah itu, kelompok militan kerap melakukan serangan di wilayah India. India menyalahkan Pakistan karena memicu kerusuhan dengan mendukung militan separatis di kawasan itu. Namun, Pakistan tak mengakuinya. Hal inilah yang memperburuk hubungan kedua negara.
4. Laut China Selatan

Laut China Selatan bukan perbatasan darat, tetapi wilayah ini dipenuhi dengan sengketa geopolitik yang melibatkan banyak negara. China mengklaim hampir seluruh wilayah laut ini melalui Nine-Dash Line meskipun klaim tersebut telah ditolak oleh Pengadilan Arbitrase Internasional pada 2016.
Di sisi lain, negara-negara seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei juga memiliki klaim atas beberapa bagian Laut China Selatan. Ketegangan semakin meningkat karena China terus membangun pulau buatan dan fasilitas militer di perairan yang disengketakan. Filipina dan Vietnam bahkan beberapa kali terlibat konfrontasi dengan kapal penjaga pantai China.
Dilansir The Heritage Foundation, selain menjadi jalur perdagangan strategis, Laut China Selatan juga kaya akan sumber daya alam. Kekayaan itulah yang menjadikannya semakin bernilai secara ekonomi dan militer.
Selama tidak ada kesepakatan yang adil, wilayah ini akan terus menjadi salah satu titik panas geopolitik di Asia.
5. Perbatasan Israel dan Palestina

Konflik Israel dan Palestina adalah salah satu yang paling kompleks di dunia. Perbatasan antara kedua wilayah ini terus berubah akibat perang dan pendudukan.
Wilayah Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza secara hukum seharusnya menjadi bagian dari negara Palestina. Namun banyak dari wilayah tersebut kini berada di bawah kendali Israel.
Salah satu masalah utama adalah pembangunan pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat, yang terus meluas meskipun telah dikritik oleh komunitas internasional. Sementara itu, Jalur Gaza mengalami blokade ketat dari Israel yang menyebabkan krisis kemanusiaan yang berkepanjangan bagi penduduknya.
Setiap kali ada ketegangan di perbatasan, serangan dan pembalasan sering terjadi dan memperburuk situasi. Tanpa solusi damai yang adil, konflik di perbatasan Israel-Palestina akan terus menjadi salah satu isu geopolitik paling sensitif di dunia.