70 Relawan Keamanan Tewas Diserang Bandit di Nigeria

Jakarta, IDN Times - Serangan brutal terjadi di negara bagian Plateau, Nigeria tengah. Insiden ini menewaskan sedikitnya 70 relawan komunitas keamanan, menurut keterangan warga dan pimpinan relawan pada Rabu (9/7/2025).
Serangan tersebut terjadi saat ratusan relawan bergerak menuju hutan Madam, wilayah yang dikenal sebagai persembunyian kelompok bandit bersenjata berat.
1. Kronologi serangan berdarah
Ratusan relawan keamanan komunitas berangkat dari Kukawa dan Bunyun, distrik Kanam, menuju hutan Madam, pada Senin (7/7/2025). Mereka bermaksud mengidentifikasi persembunyian bandit yang kerap menyerang warga setempat dan serangan terjadi ketika para relawan mendekati area hutan.
“Kelompok kami disergap bandit yang bersenjata lengkap dan langsung melepaskan tembakan. Kami telah menguburkan lebih dari 70 orang di Kukawa saja, namun kemungkinan masih ada korban lain yang belum ditemukan di semak-semak,” ujar Aliyu Baffa, ketua relawan Kukawa, dilansir Daily Post Nigeria.
Warga desa Bunyun, Musa Ibrahim, membenarkan kejadian tersebut. Mereka menyebut bandit juga membakar banyak rumah dan membunuh 10 relawan yang menjaga keamanan di desa tersebut.
2. Dilakukan pemakaman massal
Suasana duka menyelimuti Kukawa dan Bunyun. Proses pemakaman massal dilakukan di Kukawa, sementara pencarian korban yang hilang masih berlangsung di sekitar lokasi kejadian.
“Kami berharap pemerintah segera memberikan perlindungan lebih baik agar kejadian seperti ini tidak terulang," kata seorang warga desa.
3. Upaya keamanan dan seruan pemerintah
Otoritas keamanan setempat belum memberikan pernyataan resmi terkait jumlah korban. Namun, pemerintah negara bagian Plateau mulai mengerahkan lebih banyak personel keamanan ke wilayah rawan.
“Kami berkomitmen memperkuat keamanan demi melindungi masyarakat dan menjamin ketahanan pangan di negara bagian ini.” ujar Gubernur Plateau, Caleb Mutfwang.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap bersatu melawan ancaman bandit bersenjata.
“Kami tidak akan menyerah melawan bandit dan penculik. Kami akan terus berjuang demi keamanan komunitas.” ujar seorang pemimpin relawan di Wase, dikutip Punch Newspapers.