Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Anak di Pakistan Tewas Tertimbun Longsor saat Bermain Kriket

ilustrasi tanah longsor (unsplash.com/@wolfgang_hasselmann)

Jakarta, IDN Times - Delapan anak di distrik Shangla di Pakistan utara tewas tertimbun tanah longsor ketika sedang bermain kriket setelah hujan lebat pada Kamis (6/7/2023) malam. Anak-anak tersebut berusia antara 12 dan 15 tahun.

Melansir Reuters, petugas unit darurat Sanaullah Khan mengatakan sekitar 15 anak-anak sedang bermain kriket di dekat sebuah bukit ketika material longsor jatuh dan mengubur mereka.

Tim penyelamat lokal kemudian dan tentara Pakistan membutuhkan waktu berjam-jam untuk mengeluarkan delapan mayat dari timbunan tanah longsor. Salah seorang anak terluka parah, sedangkan lainnya tidak terluka.

Petugas lainnya, Bilal Khan, mengatakan penduduk desa yang pertama kali bergegas ke lokasi sangat membantu proses evakuasi sebelum tim penyelamat tiba.

1. 50 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor di Pakistan

Pada Jumat, otoritas setempat mengatakan, setidaknya 50 orang di Pakistan tewas akibat banjir dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan monsun selama dua minggu terakhir.

"Lima puluh kematian telah dilaporkan dalam berbagai insiden terkait hujan di seluruh Pakistan sejak awal musim hujan pada 25 Juni," kata seorang pejabat manajemen bencana nasional, dikutip dari DW.

Sebagian besar kematian terjadi di provinsi Punjab timur, yang umumnya disebabkan oleh sengatan listrik dan runtuhnya bangunan. Departemen Meteorologi memperkirakan curah hujan yang lebih deras masih akan berlangsung di negara itu dalam beberapa hari ke depan, dan memperingatkan potensi banjir di daerah aliran sungai terbesar Punjab.

Setiap tahunnya, musim panas antara bulan Juni dan September menghasilkan 70-80 persen curah hujan tahunan di Asia Selatan. Di satu sisi, hal ini penting bagi kelangsungan mata pencaharian jutaan petani dan ketahanan pangan di wilaya tersebut. Namun di sisi lain, situasi ini juga kerap memicu tanah longsor dan banjir.

2. Hujan dan banjir juga mengancam kota-kota besar di Pakistan

Melansir Associated Press, menurut laporan pejabat pada Rabu (5/7/2023), enam orang tewas dalam insiden terkait cuaca di Lahore, ibu kota provinsi Punjab timur. Kota tersebut menerima rekor curah hujan 272 milimeter dalam sembilan jam pada Rabu. Itu mengakibatkan air memenuhi jalan-jalan dan kanal kota.

Lahore terakhir kali mengalami banjir seperti itu sekitar 30 tahun yang lalu

Ibukota Pakistan, Islamabad, juga mengalami hujan lebat minggu ini. Pejabat Penanggulangan Bencana Nasional telah memperingatkan otoritas lokal untuk bersiap menghadapi keadaan darurat seperti banjir dan tanah longsor.

3. Pakistan termasuk negara yang kena imbas besar dari dampak pemanasan global

Para ilmuwan mengatakan krisis iklim telah membuat hujan musiman lebih deras dan tidak terduga.

Pakistan, yang memiliki populasi terbesar kelima di dunia, bertanggung jawab atas kurang dari 1 persen emisi gas rumah kaca global. Namun, negara itu menjadi salah satu yang paling rentan terhadap cuaca ekstrem yang disebabkan oleh pemanasan global.

Musim panas lalu, hujan monsun yang belum pernah terjadi sebelumnya telah membuat sepertiga wilayah Pakistan terendam air, merusak 2 juta rumah dan menewaskan lebih dari 1.700 orang. Banjir dahsyat itu telah menyebabkan kerusakan senilai 30 miliar dolar AS atau sekitar Rp455 triliun, pada tahun 2022.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us