Anggota Parlemen Latvia Ikut Jadi Relawan Perang di Ukraina

Jakarta, IDN Times - Seorang anggota parlemen Latvia bernama Juris Jurašs pada Selasa (8/3/2022), memutuskan untuk ikut menjadi relawan perang di Ukraina. Politikus berusia 46 tahun itu diketahui ikut sebagai salah satu pasukan yang berasal dari luar negeri yang ikut membantu melawan agresi Rusia.
Dilansir The Daily Beast, seorang komedian asal Kanada bernama Anthony Walker ikut sebagai relawan yang berjuang bersama tentara Ukraina. Bahkan, dilaporkan sudah terdapat ribuan orang yang tergabung dalam pasukan relawan internasional.
1. Jurass sudah tiba di Ukraina dan disambut oleh kepala pasukan relawan
Juru bicara Partai New Conservatives Latvia membenarkan kabar yang beredar di dunia maya terkait kepergian Jurašs ke Ukraina untuk menjadi relawan perang, dilansir Vice. Bahkan kepala Partai New Conservatives Latvia, Jānis Bordāns juga mendukung keputusan Jurašs membantu Ukraina untuk mempertahankan negaranya dari serangan Rusia.
"Dia melihat kemungkinan untuk bergabung dalam pasukan bersenjata Ukraina dan ia berpikir untuk dapat memberikan lebih kepada Ukraina dan Latvia apabila ia ikut berjuang. Saya menghargai keputusannya" ungkap Bordāns.
Berdasarkan kabar dari Lviv Portal, kedatangan Jurašs disambut oleh kepala relawan pertahanan di Lviv, Ihor Vasyunyk. Ia menyebut Jurašs paham jika perang ini bukan hanya untuk melindungi dirinya tetapi juga seluruh dunia.
"Dia ingin ikut dalam pertarungan ini. Kami adalah teman yang baik dan Ukraina pasti akan menang" ungkap Vasyunyk.
2. Politikus pertama yang bersedia menjadi relawan di Ukraina
Pakar University of Oslo yang mengikuti perkembangan relawan asing di Ukraina menyebut keikutsertaan politikus merupakan suatu bentuk tindakan besar dalam menanggapi konflik yang disebabkan invasi Rusia.
"Berdasarkan pengetahuan saya, Jurašs merupakan anggota parlemen pertama yang ikut berperang. Ini adalah bentuk perkembangan yang mencengangkan" tutur Kacper Rękawek, peneliti dari Pusat Penelitian Ekstremis di University of Oslo.
Sejumlah relawan tentara asing dari negara Baltik sudah ada sejak pecahnya perang di Ukraina Timur pada 2014. Namun, pergerakan ini tidak diumbar oleh pemerintah setempat dan berusaha untuk dirahasiakan.
Sementara, Jurašs diketahui tidak melanggar hukum dengan ikut berperang, setelah parlemen Latvia memperbolehkan warganya untuk ikut menjadi relawan konflik. Hukum tersebut bertujuan untuk mempertahankan Ukraina dan keamanan negara-negara Baltik.
3. Zelenskyy sudah membentuk pasukan relawan internasional
Dilaporkan Vice News, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sudah mengajak relawan internasional untuk bergabung bersama pasukan Ukraina dalam melawan Rusia. Pernyataan itu menggerakkan ribuan ekspresi ketertarikan dari sejumlah warga asing untuk ikut berjuang.
Pada Minggu (27/2/2022) Zelenskyy sudah mengumumkan pembentukan pasukan internasional yang diisi oleh para relawan dan terus mengajak orang untuk ikut bergabung. Menurut Wakil Menhan Ukraina, Hanna Maliar, pihaknya sudah mendapatkan ribuan permintaan dari sejumlah warga asing.
Berdasarkan data Pemerintah Ukraina, setidaknya ada 16 ribu warga negara asing yang mendaftar sebagai pasukan internasional dan diharuskan menghubungi Kedubes Ukraina untuk mendapatkan informasi. Sedangkan informasi tersebut mengenai di mana mereka akan ditempatkan dan persyaratan dari setiap kandidat.
Mayoritas relawan perang yang menuju ke Ukraina disebut berasal dari Georgia dan Belarusia. Kemudian diikuti oleh relawan asal Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada, bahkan disebut terdapat 3.000 warga AS yang mendaftar sebagai relawan di Ukraina.
Kendati demikian, mayoritas orang yang masuk ke Ukraina adalah warga Ukraina yang tinggal di negara lain. Mereka bersedia untuk kembali ke negaranya untuk mempertahankan negaranya dari agresi Rusia, dikutip dari Foreign Policy.