Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Arab Saudi Mulai Dialog Perdamaian Ukraina, Utusan Rusia Gak Hadir

Seorang prajurit Ukraina mengambil posisi di pangkalan udara militer Vasylkiv di wilayah Kiev, Ukraina, Minggu (27/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Maksim Levin.

Jakarta, IDN Times - Arab Saudi telah memulai pertemuan puncak bersama 40 pejabat negara, kecuali Rusia, dengan tujuan menyusun prinsip-prinsip utama tentang bagaimana mengakhiri perang di Ukraina. Pertemuan digelar di Jeddah.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Jumat (4/8/2023), menyambut baik pertemuan yang dimulai pada Sabtu (5/8/2023). Menurutnya, ini adalah momen yang tepat ketika negara berkembang sangat terdampak lonjakan harga pangan yang dipicu perang.

“Ini sangat penting karena pada isu-isu seperti ketahanan pangan, nasib jutaan orang di Afrika, Asia, dan belahan dunia lainnya secara langsung bergantung pada seberapa cepat dunia bergerak untuk mengimplementasikan formula perdamaian tersebut,” ujarnya, dikutip dari Al Jazeera.

1. Alasan Rusia tidak menghadiri forum

Ilustrasi Kremlin, Rusia (unsplash.com/Eluoec)

Rusia bulan lalu menghentikan partisipasinya dalam kesepakatan biji-bijian yang ditengahi PBB, yang memungkinkan pengiriman produk Ukraina melalui Laut Hitam ke bagian dunia yang berjuang melawan kelaparan.

Zelenskyy berharap pertemuan itu akan mengarah pada perdamaian yang didukung oleh para pemimpin dunia. Dia juga berharap rumusan akhir akan memuat 10 poin Kiev, yang mencakup penghormatan terhadap integritas teritorialnya dan penarikan pasukan Rusia dari wilayah yang diklaim Moskow telah dianeksasi.

Forum tersebut mengecualikan Rusia, yang telah menolak formula perdamaian Ukraina. Kremlin mengatakan akan mengawasi pertemuan tersebut.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, awal pekan ini, bahwa Rusia perlu memahami tujuan apa yang ditetapkan dan apa yang akan dibahas.

“Setiap upaya untuk mempromosikan penyelesaian damai layak mendapat evaluasi positif,” katanya.

2. Kesempatan Ukraina mendapat dukungan China

ilustrasi Presiden China Xi Jinping saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. ANTARA FOTO/Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS

Step Vaessen dari Al Jazeera, melaporkan dari Kiev, mengatakan bahwa KTT itu penting bagi Ukraina karena memberikan kesempatan untuk menjangkau negara-negara yang tetap netral, termasuk India dan Brasil.

Kehadiran China di forum itu menuai perhatian, karena Beijing adalah sekutu setia Rusia.

“Yang benar-benar diharapkan Ukraina adalah China akan mendukung rencana perdamaian Zelenskyy,” tambah Vaessen.

China, yang mengklaim netral atas perang tersebut, telah dikritik oleh negara-negara Barat. China mengirim Utusan Khusus untuk Urusan Eurasia Li Hui untuk forum tersebut.

“Kami memiliki banyak perbedaan pendapat dan kami telah mendengar posisi yang berbeda, tetapi penting bahwa prinsip kami sama,” kata Li Hui.

3. Saudi siap berkontribusi untuk perdamaian

Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Pangeran Muhammad bin Salman (Twitter.com/Presidency of the Republic of Türkiye)

Wang Wenbin, juru bicara kementerian China, mengatakan bahwa negaranya bersedia bekerja dengan komunitas internasional untuk memainkan peran konstruktif mempromosikan solusi politik untuk krisis di Ukraina.

Beijing dan Moskow telah berulang kali berbicara tentang hubungan kuat mereka sejak presiden Xi Jinping dan Vladimir Putin mengumumkan kemitraan "tanpa batas" pada Februari 2022, ketika Putin mengunjungi Beijing.

Namun, kedutaan besar China di Rusia pada Jumat mengkritik perlakuan terhadap lima warga negara China yang ditolak masuk ke Rusia, menyebut insiden tersebut tidak konsisten dengan keseluruhan hubungan persahabatan antara kedua negara.

Arab Saudi mengatakan, pembicaraan akhir pekan menggarisbawahi kesiapan Riyadh untuk menggunakan jasa baiknya berkontribusi mencapai solusi yang akan menghasilkan perdamaian permanen, dikutip dari Saudi Press Agency.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us