AS Akan Tingkatkan Struktur Komando Pasukannya di Jepang

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin, pada Minggu (28/7/2024), mengatakan bahwa negaranya akan meningkatkan struktur komando militernya di Jepang. Kedua negara sedang gencar melakukan perombakan kerja sama militer sebagai upaya menghadapi tantangan dari China.
AS telah memiliki sekitar 54 ribu personel militer di Jepang. Saat ini, mereka melapor kepada Komando Indo-Pasifik di Hawaii. Markas Besar Pasukan Gabungan baru akan dibentuk dan dipimpin oleh komandan bintang tiga.
1. Membuktikan komitmen AS
Austin dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan melakukan pembicaraan dengan rekan-rekan mereka di Tokyo. Peningkatan tersebut akan membuat militer AS-Jepang menjadi lebih gesit jika terjadi krisis di Taiwan atau Semenanjung Korea.
Dilansir AFP, dalam beberapa tahun terakhir, Jepang telah melepaskan sikap pasifisnya yang ketat, menambah belanja pertahanan dan berusaha meningkatkan kemampuan serangan balik. Keja sama militer AS-Jepang juga semakin meningkat.
Naoko Aoki, ilmuwan politik di lembaga pemikir RAND, mengatakan bahwa modernisasi militer China, program nuklir Korea Utara dan pertikaian nuklir di perang Ukraina telah membuat Tokyo resah.
"(Penting) bagi AS untuk meyakinkan Jepang akan komitmennya dan memberikan sinyal kepada musuh potensial bahwa aliansi tersebut tetap kuat dan bahwa AS berkomitmen untuk menggunakan senjata nuklir jika diperlukan untuk membela Jepang," katanya.
2. Pasukan AS akan menjadi lebih gesit dan lebih cepat bertindak

Pejabat pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan peningkatan struktur komando akan membuat pasukan AS di Jepang memiliki tanggung jawab utama seperti yang dilakukan oleh komando Hawaii.
Pengalihan tanggung jawab ke Jepang dapat membuat Washington bekerja lebih cepat, gesit dan berdampingan dengan pasukan Tokyo.
"Kami memandang ini sebagai pengumuman bersejarah, di mana Jepang merupakan salah satu kemajuan terkuat dalam hubungan militer kami dalam 70 tahun," kata pejabat tersebut, dikutip CBS.
Kebijakan baru ini tidak seperti pasukan AS di Korea Selatan, di mana struktur komando keduanya terintegrasi. Namun, pasukan AS di Jepang akan bekerja sama dengan Komando Operasi Gabungan Jepang yang diperbarui.
3. Peningkatan produksi rudal PAC-3

Jelang pertemuan para menteri AS dan Jepang, mereka diperkirakan bakal membahas komitmen AS terhadap pencegahan ancaman. Selain itu, para menteri juga diperkirakan akan membahas peningkatan produksi rudal PAC-3.
Dilansir Associated Press, Jepang telah mendapat lisensi untuk memproduksi rudal tersebut. Rudal akan digunakan untuk mengisi persediaan AS yang telah menurun karena dukungannya terhadap Ukraina.
Rudal PAC-3 adalah rudal yang dikembangkan Lockheed Martin Missiles and Fire Control. Ini rudal berkecapatan tinggi yang dapat menghantam dan membunuh, serta rudal untuk peluncur Patriot generasi berikutnya.
Meski peran Jepang membantu pasokan senjata AS, tapi para pejabat Tokyo mengatakan hal ini akan membantu memperkuat industri pertahanan negaranya.