Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menlu AS dan Menlu China Bertemu, Bahas Taiwan hingga Ukraina

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi. (dok. X @SecBlinken)
Intinya sih...
  • Menteri Luar Negeri AS dan China bertemu di Laos.
  • Blinken menegaskan kekhawatiran AS atas tindakan dan sikap Beijing di Taiwan serta konflik Ukraina.
  • Wang Yi menegaskan Taiwan masih jadi bagian dari wilayah China dan menyatakan risiko hubungan China-AS terus meningkat.

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu di sela acara ASEAN Ministerial Meeting-Post Ministerial Conference (AMM-PMC) di Laos, Minggu (28/7/2024).

Blinken menegaskan kekhawatiran AS atas tindakan Beijing di Taiwan. Menlu AS itu juga khawatir dengan sikap China yang mendukung Rusia di konflik Ukraina.

“Blinken berbicara panjang lebar dengan Wang Yi soal Taiwan dan Ukraina,” kata seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS, dikutip dari Channel News Asia, Senin (29/7/2024).

1. Sepakat perkuat hubungan bilateral

Meski begitu, Blinken dan Wang Yi sepakat terus memperbaiki hubungan dan memperkuat hubungan bilateral.

“Dalam setiap diskusi, Taiwan adalah isu utama. Tapi mereka juga membicarakan soal hubungan bilateral,” ucap pejabat tersebut.

2. China tegaskan Taiwan adalah wilayahnya

Presiden Taiwan Lai Ching-te (twitter.com/@ChingteLai)

Dalam pertemuan dengan Blinken itu, Wang Yi menegaskan, Taiwan masih jadi bagian dari wilayah China.

“Risiko yang dihadapi hubungan China dan AS masih terus meningkat dan tantangan terus meningkat serta hubungan bisa ada di titik kritis, jika tidak dipelihara demi mencapai stabilitas,” tegas Wang kepada Blinken.

3. Bertemu selama 20 menit

Menurut laporan, Blinken dan Wang bertemu selama 20 menit di sela AMM-PMC di Laos. Namun, tak ada penetapan kapan mereka akan bertemu lagi usai pertemuan ini.

Selain soal Taiwan dan Ukraina, keduanya juga disebut membicarakan soal kondisi Gaza, di mana Hamas dan Fatah menandatangani kesepakatan perjanjian di Beijing pekan lalu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us