AS-Israel Ingin Pindahkan Warga Palestina ke Afrika Timur

Jakarta, IDN Times – Amerika Serikat (AS) dan Israel berencana memindahkan warga Palestina ke wilayah Afrika Timur. Hal tersebut terungkap setelah kedua negara mengontak Sudan, Somalia, dan Somaliland untuk membahas relokasi Gaza, Jumat (14/3/2025).
“AS dan Israel telah menghubungi pejabat tiga negara Afrika Timur untuk membahas penggunaan wilayah mereka untuk menampung warga Palestina dari Gaza,” lapor Jerussalem Post.
Pejabat AS dan Israel, yang berbicara secara anonim, mengatakan bahwa pemerintah Sudan menolak tawaran tersebut. Adapun Somalia dan Somaliland sama sekali tak mengetahui adanya pembicaraan semacam itu.
Sumber tersebut mengatakan, tidak jelas seberapa besar kemajuan yang dicapai atau pada tingkat apa diskusi itu berlangsung.
1. Israel berupaya cari negara untuk relokasi warga Gaza

AS dan Israel tak memberikan komentar resmi terkait masalah tersebut. Namun, Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, mengatakan bahwa mereka sedang mencari negara yang bisa menampung warga Palestina.
”Smotrich juga mengatakan Israel tengah mempersiapkan departemen emigrasi yang sangat besar di dalam Kementerian Pertahanannya,” lapor ABC News.
Gagasan pemindahan warga Palestina telah menjadi fantasi kaum ultranasionalis Israel. Sejak Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan inisiasi tersebut bulan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung menyambut baik rencana itu.
2. Iming-iming insentif bagi negara yang setujui rencana AS dan Israel

Untuk memuluskan rencana relokasi, Israel dan AS memberikan iming-iming insentif kepada negara yang setuju. Kepada Sudan, mereka menawarkan keringanan utang, persenjataan, teknologi, dan dukungan diplomatik.
"Saran ini langsung ditolak. Tidak seorang pun membuka masalah ini lagi," kata seorang pejabat.
Kepala militer Sudan, Jenderal Abdel-Fattah Burhan, bulan lalu di Kairo mengatakan pihaknya tak akan menerima rencana pemindahan warga Palestina dengan alasan apapun.
Adapun Somaliland, yang berupaya merdeka dari Somalia, kini lebih membutuhkan pengakuan internasional atas negaranya. Seorang pejabat AS mengatakan, Washington siap memberikan pengakuan kepada negara itu.
Sementara Somalia tampaknya lebih sulit untuk dibujuk mengingat dukungannya kepada Palestina sangat kuat. Bulan lalu, negara itu menghadiri pertemuan puncak yang mengecam rencana Trump.
3. Israel juga sempat melirik Maroko

Negara-negara di Tanduk Afrika bukanlah satu-satunya yang diincar oleh AS dan Israel. Pada awal Februari, Israel juga disebut ingin memindahkan warga Palestina ke Maroko.
“Kami berbicara mengenai satu di Maroko, dua di Somalia, dan berdekatan dengan Somalia ada satu daerah lagi; namanya Puntland. Itulah yang mereka pertimbangkan, mungkin, untuk merelokasi warga Gaza ke tiga tempat ini,” kata Israel Bachar, konsul jenderal untuk wilayah Pasifik Barat Daya AS, dilansir Times of Israel.
Gagasan Trump muncul tak lama setelah gencatan senjata tahap satu pada Januari disepakati oleh Israel dan Hamas. Trump ingin memindahkan warga Palestina dari Gaza ke negara tetangga untuk menjadikan Gaza sebagai pusat pengembangan real estat di Timur Tengah.
Gagasan ini dikecam keras oleh negara-negara Arab. Mesir dan Yordania, yang sempat diisukan menjadi destinasi relokasi, turut menolak rencana itu.
Mesir bahkan mengajukan rencana tandingan kepada Trump untuk membangun Gaza. Rencana itu disepakati oleh negara-negara Arab dan akan diimplementasikan secara langsung.