AS Janjikan Tambahan Bantuan Keamanan untuk Afrika Rp750 Miliar

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, menjanjikan pendanaan tambahan sebesar 45 juta dolar AS (sekitar Rp750 miliar) untuk membantu memerangi konflik dan membawa stabilitas di pesisir Afrika Barat. Adapun instabilitas muncul akibat teroris yang semakin kuat dalam beberapa tahun terakhir.
Blinken sedang melakukan perhentian kedua dari tur empat negara di Afrika yang membawanya ke Tanjung Verde, Pantai Gading, Nigeria, dan Angola sepanjang 21-26 Januari 2024, dikutip dari The Straits Times.
1. Blinken lakukan tur Afrika

Tujuan dari perjalanan ini adalah membahas kemitraan AS-Afrika dalam bidang perdagangan, iklim, infrastruktur, kesehatan, keamanan dan isu-isu lainnya. Hal ini menyusul pertemuan puncak di Washington dengan para pemimpin Afrika pada Desember 2022.
Tantangan keamanan di Afrika Barat, dampak kudeta di Niger tahun lalu, dan semakin besarnya pengaruh Rusia di wilayah tersebut merupakan beberapa topik utama selama kunjungan Blinken.
Dia tiba di ibu kota keuangan Pantai Gading, Abidjan, pada Senin malam dan bertemu dengan Presiden Alassane Ouattara pada Selasa pagi. Setelah itu, dia mengumumkan pendanaan tambahan tersebut pada konferensi pers bersama.
2. Bantuan AS meningkat 15 kali lipat

Pantai Gading adalah salah satu dari beberapa negara pesisir Afrika Barat yang terkena dampak pemberontakan dalam beberapa tahun terakhir yang mengakar di Mali pada 2012 dan menyebar ke seluruh wilayah Sahel, meskipun terdapat upaya militer yang mahal dan didukung secara internasional untuk membendungnya.
“Kami menghabiskan banyak waktu untuk mendiskusikan tantangan keamanan bersama. Kami mengapresiasi kepemimpinan Pantai Gading dalam memerangi ekstremisme dan kekerasan,” kata Blinken pada Selasa (23/1/2024).
Pendanaan ini akan menambah 300 juta dolar AS (sekitar Rp4,7 triliun) yang telah diinvestasikan AS di pesisir Afrika Barat selama dua tahun terakhir.
“Kami telah meningkatkan pelatihan militer sebanyak 15 kali lipat dan berinvestasi dalam perlindungan sipil di Pantai Gading,” tambah Blinken.
3. Apresiasi kepada AS untuk bantu stabilitas kawasan Afrika

Adapun Ouattara mengatakan, keamanan di wilayah tersebut masih menjadi tantangan.
“Itulah sebabnya kami sangat mengapresiasi AS atas dukungan mereka di bidang intelijen dan perang melawan terorisme,” katanya.
Washington menghadapi kemunduran dalam perjuangannya melawan militan di Sahel ketika perwira militer menggulingkan Presiden Niger Mohamed Bazoum, sekutu utamanya, pada Juli 2023.
Kudeta di Niger merupakan salah satu dari serangkaian pengambilalihan militer atau upaya perebutan kekuasaan yang terjadi di Afrika Barat dan Tengah selama tiga tahun terakhir.
Ketidakstabilan ini telah menimbulkan kekhawatiran, terutama karena junta telah memutuskan hubungan dengan sekutu tradisional Barat seperti Uni Eropa dan Prancis, yang menarik ribuan tentara dari Sahel tahun lalu.
Blinken bertemu Akinwumi Adesina, presiden Bank Pembangunan Afrika, di sebuah lembaga penelitian padi sub-regional pada sore hari. Dia dijadwalkan terbang ke Nigeria pada malam hari, dilansir dari Reuters.