Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS-Jepang Mulai Pelatihan Rudal Tomahawk Akhir Maret

Ilustrasi peluncuran rudal. (unsplash.com/Forest Katsch)
Ilustrasi peluncuran rudal. (unsplash.com/Forest Katsch)

Jakarta, IDN Times - Militer Amerika Serikat (AS) akan memberikan pelatihan penggunaan rudal jelajah Tomahawk kepada Pasukan Bela Diri Maritim (MSDF) Jepang mulai akhir Maret tahun ini.

Hal ini diungkapkan oleh kedua negara usai pertemuan antara Duta Besar AS untuk Jepang, Rahm Emanuel, dan Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara di Kementerian Pertahanan di Tokyo pada Rabu (14/2/2024). Hal ini sebagai respons atas rencana pembelian rudal dari Washington oleh Tokyo.

1. Pelatihan akan dimulai sekitar 25 Maret mendatang

Kihara mengatakan bahwa negaranya berharap dapat bekerja sama dengan Washington untuk terus memajukan penguatan fundamental kemampuan pertahanan.

Sementara itu, Emanuel mengatakan pelatihan sangat penting dalam memanfaatkan Tomahawk untuk membangun kemampuan serangan balik, dilansir NHK News.

Dikutip dari Yomiuri Shimbun, Pelatihan ini diperkirakan akan dimulai sekitar 25 Maret di Yokosuka, Prefektur Kanagawa. Diperkirakan, sebanyak 30 personel MSDF akan menerima bimbingan dari Angkatan Laut AS. Pelatihan yang dilakukan di AS juga sedang dipertimbangkan.

2. Jepang kucurkan dana sekitar Rp26,4 triliun untuk rudal Tomahawk

Negeri Sakura berencana mengakuisisi hingga 400 Tomahawk dan peralatan terkait sebagai bagian dari upayanya untuk memperkuat kemampuan pertahanannya secara mendasar.

Berdasarkan kesepakatan yang diatur melalui program penjualan militer luar negeri Washington, Tokyo akan membayar total sekitar 254 miliar yen (sekitar Rp26,4 triliun) untuk rudal tersebut. Pembayaran itu akan dilakukan selama periode tiga tahun, mulai fiskal 2025 yang dimulai pada April tahun depan, kata Kementerian Pertahanan Jepang, dikutip dari Kyodo News.

Awalnya, Tokyo berencana untuk memperoleh rudal Tomahawk Block-5 terbaru pada tahun fiskal 2026-2027, dan akan mengerahkannya pada kapal perusak Aegis yang dioperasikan oleh MSDF.

Namun, pada Oktober pemerintah Jepang memutuskan untuk memulai pembelian setahun lebih awal dengan beralih ke pengadaan hingga 200 versi sebelumnya, model Block-4 yang lebih tua.

3. Upaya Jepang antisipasi militer China dan Korut

Ilustrasi bendera Jepang. (twitter.com/iaeaorg)
Ilustrasi bendera Jepang. (twitter.com/iaeaorg)

Kihara mengatakan keputusan untuk memajukan pengadaan Tomahawk, yang memiliki jangkauan serangan sekitar 1.600 kilometer, sebagai respons terhadap lingkungan keamanan yang semakin parah.

Jepang bertujuan untuk menggunakan rudal tersebut guna membantu meningkatkan kemampuan serangan baliknya terhadap pangkalan rudal musuh dan target lainnya.

Langkah tersebut termaktub dalam perubahan kebijakan besar di bawah konstitusi yang menolak perang di tengah kebangkitan militer China, serta meningkatnya ancaman nuklir dan rudal Korea Utara (Korea Utara).

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us