AS Konfirmasi Senjata dari Ekuador Akan Dikirim ke Ukraina

Jakarta, IDN Times - Asisten Sekretaris Amerika Serikat untuk Amerika Latin Kevin Sullivan, pada Kamis (8/2/2024), mengonfirmasi bahwa senjata dari Ekuador akan dikirim ke Ukraina. Ia menyebut senjata itu akan digunakan militer Ukraina untuk mempertahankan negaranya.
Beberapa hari terakhir, hubungan Ekuador-Rusia terus memanas di tengah rencana penukaran senjata bekas buatan Uni Soviet dengan senjata baru dari AS. Alhasil, Moskow sudah mengecam pemerintah Ekuador dan memblokir impor pisang dari Ekuador.
1. Ekuador akan mengirimkan helikopter MI dan sistem peluncur roket jarak jauh
Sullivan menekankan bahwa sesuai dalam perjanjian, peralatan tempur asal Ekuador itu memang akan dikirimkan ke Ukraina. Ia pun paham bahwa pemerintahan Presiden Daniel Noboa masih mempertimbangkan masalah ini.
"Kesepakatan AS-Ekuador memang berfungsi mentransfer peralatan tempur kepada pemerintah Ukraina yang saat ini sedang melawan invasi Rusia di teritorinya sejak Februari 2022," ungkapnya, dikutip Primicias.
"Saya paham bahwa ini sesuatu yang masih dipertimbangkan oleh pemerintah Ekuador, dan seperti yang saya bilang, terdapat beberapa keputusan yang sudah dipahami oleh pemerintah," sambungnya.
Dalam kesepakatan tersebut, Ekuador akan mengirimkan enam helikopter tipe MI dan sistem peluncur roket jarak jauh, serta sistem pertahanan anti-serangan udara. Ekuador akan mendapatkan senjata modern dalam melawan aksi kekerasan geng kriminal.
2. Rusia akan dorong impor pisang dari China, Thailand, Korea, dan Mesir

Selain mendorong impor pisang dari India, Rusia juga berencana menambah jumlah impor pisang dari China, Korea, Mesir, dan Thailand. Pada 2023, Moskow sudah mendatangkan pisang dari negara-negara tersebut.
"Pada 2023, kami sudah mengimpor 2.800 ton pisang dari China, 4.800 ton pisang dari Korea, sebanyak 29 ton dari Mesir, dan mendatangkan 2 ton dari Thailand. Jumlah suplai pisang dari negara-negara tersebut akan ditingkatkan pada 2024," ungkapnya, dilansir TASS.
Perusahaan Logistik dan Transportasi Rusia, Fesco mengaku siap mengirimkan pengganti pisang impor dari Ekuador.
"Kami mendapat informasi dari Kementerian Pertanian dan semua jaringan retail untuk mengganti pengiriman pisang dari Ekuador. Kami akan berfokus pada suplai pisang dari Vietnam dan India, di mana kami sudah memiliki layanannya," terangnya.
3. Ukraina undang Ekuador dalam perumusan perjanjian perdamaian
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dan Menlu Ekuador Gabriela Sommerfeld telah mendiskusikan formula perdamaian untuk menyelesaikan konflik dengan Rusia. Kedua negara juga ingin meningkatkan perdagangan.
"Dalam perbincangan hari ini, saya berterima kasih kepada Menlu Gabriela Sommerfeld atas kecaman Ekuador terhadap agresi Rusia ke Ukraina dan solidaritas dengan warga Ukraina," terangnya, dikutip Ukrinform.
"Maka dari itu, saya mengajak Ekuador untuk bergabung dalam perumusan Perjanjian Perdamaian yang diusung Presiden Volodymyr Zelenskyy sebagai cara komprehensif untuk mengembalikan situasi dan mempertahankan perdamaian di Ukraina," tambahnya.