Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Sandar Kapal Induk, China Tawarkan Kerja Sama Militer ke Vietnam

bendera China (unsplash.com/Yan Ke)

Jakarta, IDN Times - China bersedia bekerja sama dengan Vietnam untuk memperkuat komunikasi dan kerja sama tingkat tinggi antara militer kedua negara. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan China Li Shangfu saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Vietnam Phan Van Giang pada Selasa (27/6/2023).

"Tiongkok dan Vietnam harus terus bekerja sama dan bersatu erat dalam perjalanan baru sosialisme, menjaga kepentingan strategis bersama kedua negara, dan memberikan kontribusi positif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan," kata Li dalam pertemuan di Beijing, dikutip dari Reuters.

Dia juga memberi tahu Phan bahwa hubungan antara militer mereka telah berkembang dengan baik, menambahkan bahwa militer China bersedia untuk mendorong hubungan ke tingkat yang baru.

1. Kapal induk AS berlabuh di Vietnam pada hari Minggu

Pertemuan Li dan Phang terjadi setelah kapal induk milik Amerika Serikat (AS) USS Ronald Reagan tiba di pelabuhan Danang, Vietnam, pada Minggu (25/6/2023). Kunjungan kapal induk AS itu merupakan yang ketiga sejak akhir Perang Vietnam.

“Kunjungan tersebut memberikan pesan bahwa Vietnam terus mengimbangi China dengan meningkatkan hubungan keamanannya dengan AS, dan dengan kekuatan luar lainnya,” kata Nguyen The Phuong, seorang kandidat PhD dalam keamanan maritim di University of New South Wales Canberra, dikutip dari Al Jazeera.

Menurut Phuong, hubungan bilateral yang kuat antara AS dan Vietnam adalah kunci bagi Washington jika ingin tetap menjadi kekuatan dominan di kawasan tersebut.

2. China ingin AS cabut sanksi sebelum memulai diskusi

Dalam beberapa minggu terakhir, Li juga telah bertemu dengan komandan pasukan pertahanan Afrika Selatan dan panglima militer Thailand. Namun, dia belum mengadakan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.

Baik Li maupun Austin menghadiri pertemuan puncak keamanan di Singapura pada awal Juni, tetapi Li menolak tawaran untuk bertemu. Li, yang ditunjuk sebagai menteri pertahanan pada Maret, telah dikenakan sanksi oleh AS lantaran membeli senjata dari Rusia pada 2017 lalu.

China mengatakan pihaknya ingin sanksi itu dicabut untuk memulai diskusi. Pada Agustus tahun lalu, Beijing juga telah membatalkan tiga jalan utama komunikasi militer dengan AS sebagai kemarahan atas kunjungan Ketua DPR AS saat itu Nancy Pelosi ke Taiwan.

3. Perdana menteri China dan Vietnam juga sepakat untuk menjaga perdamaian di laut

Dalam pertemuan hari Senin di Beijing, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh dan Perdana Menteri China Li Qiang juga sepakat untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di laut.

Melansir VN Express, Li mengatakan Vietnam dan China harus menghormati hak dan kepentingan sah satu sama lain sambil menyelesaikan perselisihan dan perbedaan pendapat dengan cara damai dan sesuai dengan hukum internasional.

Chinh merekomendasikan untuk mempromosikan mekanisme negosiasi tentang isu-isu maritim untuk mengikuti Deklarasi Perilaku Para Pihak di Laut Timur (DOC) dan mengembangkan Kode Etik di Laut Timur (COC) sesuai dengan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982.

Kedua pemimpin juga sepakat untuk membangun perbatasan bersama negara mereka dalam semangat kerja sama dan pembangunan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us