Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Tangkap Pria Pakistan yang Ingin Serang Warga Yahudi di New York

Bendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)
Bendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS), pada Jumat (6/9/2024), mengumumkan seorang pria Pakistan telah didakwa karena merencanakan penembakan massal terhadap komunitas Yahudi di Kota New York. Pria itu merencanakan serangannya di Kanada.

Terdakwa Muhammad Shahzeb Khan ditangkap di Ormstown Kanada, ketika berupaya untuk menyeberang ke AS pada Rabu. Dia dapat dijatuhi hukuman hingga 20 tahun penjara jika terbukti bersalah.

1. Rencana serangan untuk mendukung ISIS

Ilustrasi ISIS, Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi ISIS, Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Departemen Kehakiman AS mengatakan, Khan dituduh berupaya memberikan dukungan material serta sumber daya kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

“Terdakwa diduga telah merencanakan serangan teroris terhadap New York sekitar 7 Oktober tahun ini dengan tujuan yang dinyatakan untuk membantai, atas nama (ISIS), sebanyak mungkin orang Yahudi,” kata Jaksa Agung AS Merrick Garland, dikutip dari The Guardian.

Rencana serangan disebut bertepatan dengan setahun perang Hamas dengan Israel. Serangan Hamas saat itu menyebabkan lebih dari 1.200 orang Israel tewas, termasuk lebih dari 40 warga AS. Israel menanggapi dengan serangan militer di Gaza yang dikuasai Hamas, yang menyebabkan lebih dari 40 ribu warga Palestina tewas.

2. New York menjadi target karena memiliki banyak orang Yahudi

Ilustrasi Yahudi (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi Yahudi (IDN Times/Mardya Shakti)

Khan mulai mengunggah di media sosial mengenai dukungannya terhadap ISIS pada November 2023. Pada Agustus, penegak hukum yang menyamar mulai berkomunikasi dengan Khan, yang kemudian membuat obrolan grup pribadi untuk mengurai rincian seputar serangan.

Khan meminta para agen yang menyamar mencari senjata untuk penembakan massal yang ia rencanakan terhadap orang-orang Yahudi. Dia menargetkan New York karena populasi Yahudi di sana besar, bahkan meminta agen untuk memeriksa beberapa lingkungan di sana dan menilai seberapa besar populasi Yahudi.

"Kami akan pergi ke Kota New York untuk membantai mereka,” kata Khan, menurut pengaduan tersebut.

Selama berminggu-minggu, warga Pakistan itu menyelesaikan rincian lain yang terkait dengan rencana serangannya, termasuk meneliti properti sewa jangka pendek yang dekat dengan lokasi serangan, mengatur penyelundup manusia untuk membantunya menyeberangi perbatasan AS-Kanada, dan memastikan rencana tetap terlaksana, bila tertangkap.

“(Jika) kami berhasil dengan rencana kami, ini akan menjadi serangan terbesar di tanah AS sejak 9/11,” kata Khan, menurut pengaduan tersebut.

3. Pria yang ditangkap belum pernah menjadi anacaman

Ilustrasi penangkapan. (Pixabay.com/KlausHausmann)
Ilustrasi penangkapan. (Pixabay.com/KlausHausmann)

Investigasi kasus ini dipimpin oleh Biro Investigasi Federal (FBI) yang berkoordinasi dengan Kepolisian Berkuda Kerajaan Kanada (RCMP).

"Dengan kemitraan yang kuat antara Kanada dan AS, kami dapat meyakinkan publik bahwa meskipun tindakannya meningkat, Khan tidak pernah menjadi ancaman langsung sebelum penangkapannya," kata RCMP pada Jumat, dikutip dari BBC.

"Serangan antisemit yang direncanakan terhadap orang-orang Yahudi di AS ini menyedihkan dan tidak ada tempat bagi kejahatan yang bermotif ideologis dan kebencian seperti itu di Kanada," Mike Duheme, komisaris RCMP.

Tersangka akan hadir di pengadilan di Montreal pada 13 September. Departemen Kehakiman AS sedang mengupayakan ekstradisinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ifan Wijaya
EditorIfan Wijaya
Follow Us