Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Wanti-wanti Israel untuk Lindungi Warga Sipil Palestina

Bendera Amerika Serikat. (Pexels.com/Brett Sayles)

Jakarta, IDN Times - Israel telah memperluas operasi daratnya ke arah selatan Jalur Gaza, setelah gencatan senjata selama tujuh hari gagal. Serangan tersebut termasuk di dekat rumah sakit dan di wilayah selatan yang terkepung.

Banyaknya warga sipil Palestina yang terbunuh, di mana sebagian besar korbannya adalah wanita dan anak-anak, serta besarnya skala kehancuran, membuat Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu Israel mendapat banyak kecaman internasional dan menyerukan untuk gencatan senjata permanen. 

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden juga telah meningkatkan tekanan terhadap Israel guna menjaga keamanan warga sipil Palestina. 

Al Jazeera melaporkan pada Selasa (5/12/2023), bahwa setidaknya 15.899 warga Palestina yang terbunuh di Gaza sejak Israel melakukan pembalasan brutal atas serangan Hamas pada 7 Oktober. Sebanyak 42 ribu orang dilaporkan terluka.

Sementara itu, 260 warga Palestina terbunuh dan 3.365 terluka di Tepi Barat yang diduduki. Di Israel, jumlah korban yang tewas sekitar 1.200 orang.

Pejabat Palestina di Gaza mengatakan bahwa jet Israel menjatuhkan bom fosfor di utara dan timur Khan Younis. Di sisi lain, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan mereka kehilangan kontak dengan timnya setelah layanan telekomunikasi terputus di Gaza di tengah pemboman Israel.

1. Lloyd Austin: Israel harus melindungi warga sipil agar bisa menang di Gaza

Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin. (twitter.com/SecDef)

Baru-baru ini, Menteri Pertahanan (Menhan) AS, Lloyd Austin, mengatakan bahwa Israel berisiko mengalami kekalahan strategis dalam perangnya dengan Hamas, jika tidak berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil.

"Saya secara pribadi telah mendorong para pemimpin Israel untuk menghindari jatuhnya korban sipil, dan menghindari retorika yang tidak bertangung jawab, serta mencegah kekerasan yang dilakukan oleh pemukim di Tepi Barat," kata Austin dalam pidatonya di Reagan National Defense Forum di California, pada 2 Desember.

Austin menambahkan bahwa dia belajar satu atau dua hal tentang peperangan perkotaan saat berperang di Irak dan memimpin kampanye melawan kelompok bersenjata ISIL (ISIS).

"Seperti Hamas, ISIS juga tertanam kuat di wilayah perkotaan. Dan koalisi internasional melawan ISIS bekerja keras untuk melindungi warga sipil dan menciptakan koridor kemanusiaan, bahkan selama pertempuran terberat sekalipun," katanya.

"Pelajarannya bukanlah kita bisa menang dalam peperangan perkotaan dengan melindungi warga sipil. Pelajarannya adalah anda (Israel) hanya bisa menang dalam peperangan perkotaan, jika melindungi warga sipil," ujarnya dikutip dari The Straits Times. 

"Dalam pertarungan seperti ini, pusat gravitasinya adalah warga sipil. Dan jika anda mengarahkan mereka ke pelukan musuh, anda mengganti kemenangan taktis dengan kekalahan strategis," sambungnya.

Austin juga menegaskan kembali dukungan Washington terhadap solusi dua negara dalam permasalahan Israel-Palestina.

2. Kunjungan Blinken ke Timur Tengah pekan lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (kiri) saat bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv (30/11/2023). (twitter.com/SecBlinken)

Peringatan-peringatan terbuka Washington tersebut datang, ketika meningkatnya tekanan dari negara-negara Arab tetangga Israel, aktivis hak asasi manusia, opini di dalam negeri AS termasuk sayap kiri Partai Demokrat yang dipimpin Biden.

Meskipun Austin dan para pemimpin AS lainnya telah berkomitmen untuk terus mendukung Israel, namun mereka khawatir dukungan Negeri Paman Sam tidak dapat dipertahankan jika korban sipil terus meningkat.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melakukan perjalanan ketiganya ke Timur Tengah sejak perang Israel-Hamas meletus pada Oktober lalu. Dia meningkatkan seruan agar Israel mematuhi hukum internasional dan menyelamatkan warga sipil saat melancarkan perang melawan Hamas di Gaza, dilansir AP News.

Blinken menambahkan, kampanye hukuman yang dilakukan di Gaza utara tidak boleh terulang, ketika pasukan Israel bergerak ke selatan untuk memulai operasi militer besar-besaran setelah berakhirnya gencatan senjata beberapa hari dengan Hamas.

Meski begitu, Blinken terus-menerus mengatakan bahwa AS tetap berkomitmen untuk mendukung hak dan kewajiban Israel untuk membela diri, serta membela rakyatnya.

3. Muslim Amerika luncurkan kampanye #AbandonBiden

Para pemimpin Muslim Amerika di beberapa negara bagian penting pada Sabtu, berjanji untuk memobilisasi komunitas mereka menentang upaya Presiden Biden untuk terpilih kembali karena dukungannya yang teguh terhadap perang Israel di Gaza.

Kampanye #AbandonBiden dimulai ketika warga Muslim Amerika di Minnesota menuntut Biden menyerukan gencatan senjata pada 31 Oktober dan telah menyebar ke Michigan, Arizona, Wisconsin, Pennsylvania, dan Florida.

Penentangan dari populasi Muslim dan Arab Amerika yang cukup besar, dapat menimbulkan tantangan terhadap prospek 'Electoral College' presiden pada pemilu mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us