ASEAN Desak Myanmar Hentikan Kekerasan Sebelum Pemilu!

Jakarta, IDN Times – Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) meminta junta militer Myanmar menghentikan kekerasan sebelum menggelar pemilu. Seruan ini disampaikan dalam pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN pada Minggu (19/1/2026) di Langkawi, Malaysia.
Malaysia juga menunjuk Othman Hashim sebagai utusan khusus untuk menangani krisis Myanmar. Langkah ini bertujuan mendorong pelaksanaan rencana perdamaian ASEAN yang hingga kini belum berjalan sejak diperkenalkan pada 2021.
1. ASEAN minta akses kemanusiaan terbuka

ASEAN meminta Myanmar membuka akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan. Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan, menegaskan bahwa pemilu tidak dapat dilaksanakan jika kekerasan belum berhenti.
“Kami menekankan bahwa pemilu harus inklusif. Semua pihak harus dilibatkan,” ujar Hasan.
Ia juga menyatakan bahwa penghentian kekerasan adalah prioritas utama ASEAN saat ini.
Pada 2023, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyarankan agar ASEAN “menyingkirkan” Myanmar sementara waktu. Menurutnya, langkah ini perlu agar krisis Myanmar tidak mengganggu kinerja ASEAN, Dilansir dari CNA.
Krisis di Myanmar telah berlangsung sejak kudeta militer pada 2021. Konflik tersebut menyebabkan hampir 20 juta orang membutuhkan bantuan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut situasi kemanusiaan di Myanmar berada pada tingkat yang mengkhawatirkan.
Hashim akan segera mengunjungi Myanmar. Ia akan mendorong pemerintah dan pihak terkait untuk melaksanakan rencana perdamaian ASEAN demi tercapainya stabilitas.
2. Ketegangan Laut China Selatan jadi perhatian

ASEAN juga membahas ketegangan di Laut China Selatan. Dilansir dari Al Jazeera, wilayah ini merupakan jalur perdagangan penting dengan nilai lebih dari 3 triliun dolar AS (sekitar Rp49.095 triliun) per tahun.
Sengketa wilayah melibatkan China dan beberapa negara anggota ASEAN, termasuk Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei.
Vietnam dan Malaysia memprotes aktivitas kapal China di zona ekonomi eksklusif mereka. Namun, China bersikeras bahwa kapal-kapalnya beroperasi di wilayah kedaulatannya. ASEAN dan China telah sepakat untuk menyusun kode etik. Namun, proses pembahasannya berjalan lambat.
ASEAN meminta pembahasan kode etik ini dipercepat. Hasan mengatakan bahwa stabilitas di Laut China Selatan harus tetap terjaga. Ia juga menyebut bahwa konflik harus dihindari untuk menjaga keamanan kawasan.
3. ASEAN fokus pada integrasi ekonomi
ASEAN sepakat untuk memprioritaskan integrasi ekonomi di tengah ketegangan global. Rivalitas antara Amerika Serikat dan China dinilai dapat memicu ketegangan baru di kawasan.
Para menteri menekankan pentingnya kerja sama internal ASEAN. Hasan mengatakan bahwa kerja sama ekonomi adalah kunci untuk menjaga stabilitas kawasan.
“Kami akan lebih kuat jika bersatu. Meningkatkan perdagangan dan investasi regional sangat penting untuk melindungi kita dari risiko ekonomi di masa depan,” kata Hasan dalam acara retret ASEAN 2025 yang digelar di Langkawi International Convention Center (LICC), Malaysia, dikutip dari The Malaysian Reserve.
ASEAN berharap dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia. Dengan kerja sama yang erat, kawasan ini diharapkan tetap damai dan stabil meski menghadapi berbagai tantangan global.