Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Belarus Akui Ada Andil di Perang Rusia-Ukraina

Presiden Belarus, Alexander Lukashenko (twitter.com/danielapruna2)

Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus, Alexander Lukashenko mengakui bahwa negaranya berpartisipasi dalam konflik Rusia dan Ukraina saat ini, meski tak mengirim pasukan.

“Adapun partisipasi kami dalam operasi militer khusus di Ukraina, kami berpartisipasi. Kami tidak menyembunyikannya. Tapi kami tidak membunuh siapapun. Kami tidak mengirim militer kami ke mana pun dan kami tidak melanggar peraturan,” kata Lukashenko, dikutip dari CNN, Rabu (5/10/2022).

1. Berpartisipasi dalam konteks mencegah menyebar ke Belarus

unsplash.com/osmanyunusbekcan

Lukashenko menekankan, partisipasi negaranya dalam konflik Rusia dan Ukraina ini memiliki tujuan, yaitu mencegah perang melebar ke Belarusia, terutama serangan dari Polandia, Lithuania dan Latvia.

“Seperti yang saya katakan, tidak ada yang akan menembak prang Rusia di belakang dari wilayah Belarus. Itu partisipasi kami,” ucap dia.

Ia menambahkan, Belarus juga terjebak dalam konflik ini karena negaranya menampung banyak pengungsi.

2. Belarus menerima dan merawat pengungsi

Protes di Belarus pada 16 Agustus 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Vasily Fedosenko

Terkait konflik ini, Lukashenko mengatakan bahwa negaranya juga menerima pengungsi dari kedua negara.

“Tentu saja. Kami merawat orang bila diperlukan. Kami memberikan makan ke orang-orang, tak hanya orang Rusia. Kami juga memberi makan semua pengungsi, gelandangan, rakyat miskin yang datang dari Ukraina,” tuturnya.

Lukashenko menegaskan, partisipasi dalam tindakan Rusia saat ini adalah salah satunya menerima dan memberi makan para pengungsi.

3. Belarus tidak akan ada mobilisasi militer

Presiden Belarus, Alexander Lukashenko dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. (twitter.com/ President of Russia)

Menanggapi mobilisasi militer Rusia, Lukashenko menegaskan dirinya tak akan menerapkan mobilisasi militer, apalagi untuk ikut berperang di Ukraina.

“Tapi kami belajar dari pengalaman Rusia,” pungkasnya.

Belarus merupakan negara sekutu Rusia. Lukashenko bahkan diketahui cukup dekat dengan Presiden Vladimir Putin. Belarus juga sempat menjadi titik pengiriman pasukan Rusia pada awal invasi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us