Belarus Siap Berdamai dengan Polandia soal Perbatasan

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Belarus Maksim Ryzhenkov, pada Senin (15/7/2024), mengaku siap menyelesaikan permasalahan di perbatasan Polandia. Ia pun mengungkapkan keinginannya untuk mendiskusikan langsung dengan Warsawa soal masalah kedua negara.
Dalam beberapa bulan terakhir, Belarus-Polandia terlibat ketegangan imbas permasalahan di perbatasan kedua negara. Warsawa menuding Minsk mengirimkan migran asal Timur Tengah ke perbatasan sebagai bagian dari serangan hybrid.
1. Ryzhenkov mengundang delegasi Polandia ke Belarus
Ryzhenkov mengajak Polandia untuk mengecek dan menguji situasi di perbatasan bersama-sama dan menyelesaikan tensi antara kedua negara.
"Kepala negara kami menawarkan kepada Polandia untuk mengirimkan delegasi, ahli, spesialis, perwakilan pemerintah ke negara kami untuk bersama-sama melihat situasi terkini di perbatasan," terangnya, dikutip Belta.
"Jika Anda tahu di mana kamp tersebut berada, jika Anda tahu aparat penegak hukum Belarus yang terlibat dalam aksi tersebut. Anda dipersilakan datang dan melihat sendiri situasi di negara kami. Kami akan memberikan Anda akses ke setiap tempat di Belarus. Semua kabar bohong ini harus ditarik," sambungnya.
Tak hanya mengundang delegasi Polandia, ia pun mengundang perwakilan negara-negara Uni Eropa (UE) lainnya untuk datang dan melihat sendiri situasi di perbatasan serta mendiskusikan isu terkini.
2. Klaim tindakan Polandia sangat menguras tenaga
Ryzhenkov menambahkan, keputusan dari Polandia di perbatasan sangat menguras tenaga dan tidak mengarah pada penyelesaian. Ia menyebut kondisi itu justru mempersulit pengemudi truk asal negaranya sendiri.
"Kami bisa melihat kesibukan dan aksi tidak terarah dari Polandia di perbatasan dengan Belarus. Aksi tersebut tidak berguna dan hanya membuat pengemudi truk yang mayoritas dari Polandia mengalami kesulitan melintas," tuturnya.
Ia menekankan, Belarus selalu berkomitmen pada pembangunan hubungan antarnegara yang baik dan kerja sama lintas perbatasan.
"Dalam pendekatan ini, kami mengaku ingin menyelesaikan masalah yang timbul bersama-sama. Kami memiliki perbatasan ini bersama dan kami bertanggung jawab atasnya bersama-sama. Namun, Polandia terus mengungkapkan alasan untuk mengindari implementasi proposal ini," tambahnya.
3. Polandia ingin menyelesaikan krisis migran dan bebaskan jurnalis di Belarus

Sementara itu, Polandia memiliki tujuan utama dalam diskusi dengan Belarus untuk mengatasi krisis migran yang terjadi belakangan ini. Warsawa juga ingin membebaskan jurnalis dan aktivis etnis Polandia, Andrzej Poczobut, di Belarus.
Dilaporkan TVP World, sejak 10 Juli, Polandia sudah menangguhkan akses truk barang masuk lewat pintu perbatasan Kukuryki-Kozlovichi. Langkah ini dianggap sebagai upaya penekanan Warsawa kepada Minsk untuk menyudahi serangan hybrid-nya.
Selain itu, Polandia sudah mendirikan zona penyangga di perbatasan Belarus untuk menghindari masuknya migran ilegal. Bahkan, Warsawa berencana membangun sistem pertahanan modern di sepanjang perbatasan Rusia dan Belarus.