Bertemu Perdana Menteri India, Putin: Ukraina Tolak Proses Negosiasi

Jakarta, IDN Times - Bertemu dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, di Uzbekistan, Presiden Rusia, Vladimir Putin, memahami kekhawatiran negara tersebut tentang konflik di Ukraina.
Modi menegaskan kepada Putin bahwa era saat ini bukanlah era perang. Ia menambahkan, nilai-nilai demokrasi, diplomasi, dan dialog lebih penting untuk menjaga dunia.
1. Ukraina menolak proses negosiasi

Dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (17/9/2022), kepada Modi, Putin mengaku bahwa Rusia akan melakukan segala cara untuk menghentikan perang sesegera mungkin. Namun Ukraina disebut menolak negosiasi tersebut.
“Sayangnya, pihak lawan, pimpinan Ukraina mengumumkan penolakannya terhadap proses negosiasi dan menyatakan ingin mencapai tujuannya dengan cara militer,” ujar Putin.
Saat ini, Rusia telah menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina sejak invasi pada 24 Februari 2022 lalu, meski pasukan Moskow telah didesak mundur dari Kharkiv oleh pasukan Kyiv.
2. Hal serupa diutarakan Putin ke China

Hal yang sama juga diutarakan Putin saat bertemu Presiden China, Xi Jinping di Uzbekistan. Ia mengatakan, Moskow memahami kekhawatiran Beijing soal konflik tersebut.
Saat ini, Rusia berusaha untuk menjalin hubungan yang lebih erat lagi dengan China dan India di tengah isolasi dan sanksi dari Barat atas invasinya ke Ukraina.
China dan India juga telah meningkatkan pembelian energi dari Rusia. Ketika kedua pemimpin bertemu dengan Putin, mereka membicarakan soal kerja sama ekonomi.
3. Rusia menderita kerugian militer

Negara-negara Barat dan Eropa menjatuhkan sanksi ekonomi bertubi-tubi kepada Rusia dan berusaha mengisolasinya dari dunia internasional.
Jerman, salah satu negara pembeli utama gas alam dan sumber energi Rusia, termasuk yang menjatuhkan sanksi tersebut.
Sementara Putin menghadiri acara puncak SCO di Samarkand, Menteri Pertahanan Jerman, Christine Lambrecht, mengomentari kerugian yang telah diderita pasukan Rusia dalam perang di Ukraina.
Meski begitu, Lambrecht menekankan bahwa Rusia jauh dari kekalahan. Rusia masih memiliki berbagai opsi militer.