Biden Klarifikasi Makna 'Taiwan Independen' yang Dikecam Xi Jinping

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengklarifikasi ungkapan ‘Taiwan independen’ yang disampaikan pada pertemuan virtualnya dengan Presiden China Xi Jinping.
Makna ‘independen’ yang diutarakan Biden berarti Taiwan bisa membuat kebijakan sesuai kepentingan dalam negerinya tanpa intervensi negara lain, bukan independen yang berarti merdeka dan berdaulat, dilansir dari CNA.
“Kami tidak mendorong kemerdekaan. Kami mendorong mereka untuk melakukan persis seperti yang diminta dalam undang-undang Taiwan. Itulah yang kami lakukan. Biarkan mereka (Taiwan) yang mengambil keputusan,” kata Biden pada Selasa (16/11/2021).
1. AS tetap mengakui Beijing sebagai satu-satunya China yang berdaulat

Pada kesempatan itu, Biden menegaskan bahwa komitmen Washington terhadap kedaulatan China tidak berubah. Biden mengaku tidak ada kemajuan tentang hubungan AS-Taiwan. Namun, dia juga menegaskan bahwa Gedung Putih tetap berpegang teguh terhadap undang-undang AS.
Regulasi yang dimaksud Biden adalah undang-undang Taiwan, yang mewajibkan AS membantu kepulauan tersebut untuk mempertahankan diri namun tidak mengakui kemerdekaannya.
“Kami tidak akan mengubah kebijakan kami,” ucap Presiden ke-46 AS itu.
2. Sudah tiga kali pemerintahan Biden menegaskan dukungan terhadap Taiwan

Setidaknya sudah tiga kali pemerintahan Biden menegaskan dukungan AS terhadap Taiwan. Pada Oktober lalu, ketika ditanya apakah AS akan membela Taiwan jika China menyerang, dia berkata, “ya, kami memiliki komitmen (melindungi Taiwan).”
Pada Agustus, Gedung Putih turut menyampaikan bahwa kebijakan AS untuk Taipei tidak akan berubah. Sekali pun AS memberikan bantuan kepada Taiwan dalam membela diri, ia mempertahankan apa yang disebut Washington sebagai "ambiguitas strategis", yaitu kebijakan yang mendukung Taiwan tapi tetap mengadopsi rezim one-China policy.
3. China peringatkan AS untuk tidak bermain api

Sebelumnya, ketika dua pemimpin bertemu secara virtual, Xi mengingatkan Biden untuk ‘tidak bermain api’ dengan menyatakan dukungannya terhadap Taiwan. Xi kemudian mewanti-wanti, siapa pun yang bermain api pasti akan terbakar.
Di sisi lain, kedua pemimpin sepakat untuk saling menahan diri, supaya persaingan tidak berubah menjadi konflik. Xi juga menyebut, upaya mempertahankan perdamaian global adalah tanggung jawab AS-China sebagai kekuatan ekonomi dunia dan anggota Dewan Keamanan PBB.