Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Xi Jinping dan Joe Biden Tak Mau Persaingan AS-China Jadi Konflik

Arsip Foto - Presiden China Xi Jinping berjabat tangan dengan Wakil Presiden AS Joe Biden (kiri) di dalam Aula Besar Rakyat di Beijing, Rabu (4 /12/2013). ANTARA/REUTERS/Lintao Zhang/am.

Jakarta, IDN Times – Presiden China Xi Jinping mengadakan pertemuan virtual dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa (16/11/2021). Keduanya membahas tentang bagaimana kompetisi antara kedua negara tidak menjadi konflik.

Xi berkata kepada Biden, tanggung jawab mereka sebagai pemimpin dari dua negara kekuatan utama dunia adalah membicarakan potensi konflik di meja perundingan. Pertemuan dihelat pada pukul 08.45 pagi hingga 12.24 siang waktu Beijing.

Dilansir The Straits Times, pejabat yang mendampingi Xi pada pertemuan itu adalah diplomat senior China Yang Jiechi, Menteri Luar Negeri Wang Yi dan Wakil Perdana Menteri Liu He. Adapun, pendamping Biden adalah Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Keuangan Janet Yellen dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan.

1. Biden ingin hubungan dua negara tidak melewati batas

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam sebuah konferensi pers di Gedung Pentagon pada Kamis 11 Februari 2021. (Facebook.com/President Joe Biden)

Senada dengan Xi, Biden juga menyampaikan konflik persaingan tidak boleh mengarah ke konflik, apakah disengaja atau tidak. Presiden ke-46 AS itu juga menyerukan koridor yang masuk akal dalam membatasi dinamika konflik kedua negara.

“Agar (hubungan dan persaingan kedua negara) jelas dan jujur ketika tidak setuju, dan bekerja sama ketika kepentingan sama,” ujar Biden.

Sebagai informasi, kedua negara mengeluarkan deklarasi bersama pada KTT iklim PBB atau COP26 yang dihelat di Glasgow. Beijing dan Washington berjanji meningkatkan kerja sama demi mengurangi emisi.

2. Xi ingatkan soal tanggung jawab nasional dan internasional

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (www.china-embassy.org)

Di sisi lain, Xi menggambarkan hubungan kedua negara berada pada titik kritis. Oleh sebab itu, dia mengusulkan supaya intensitas komunikasi dan kerja sama sebagai dua ekonomi terbesar dunia semakin ditingkatkan.

Hubungan bilateral keduanya semakin lesu akibat persaingan perdagangan, teknologi, wabah COVID-19, masalah hak asasi manusia, Laut China Selatan, dan Taiwan. Xi juga menyerukan supaya kedua pemimpin negara saling menghormati.

“Kita masing-masing harus menjalankan urusan dalam negeri dengan baik, dan pada saat yang sama memikul tanggung jawab internasional kita, serta bekerja sama untuk memajukan tujuan mulia perdamaian dan pembangunan dunia,” ungkap Xi.

3. China didorong mengadakan pertemuan yang lebih efektif

Xi Jinping dan Joe Biden (Instagram.com/chinaxinhuanews/facebook.com/Joe Biden)

Peneliti dari S Rajaratnam School of International Studies, Hoo Tiang Boon, mengatakan China bisa mengusulkan dialog yang lebih teratur dan efektif.

“Amerika telah menyoroti bahwa mereka tidak menyukai pembicaraan yang tidak produktif atau pembicaraan yang terlalu megah dan seremonial tentang pencapaian yang sangat sedikit,” kata Hoo.

“Saya pikir di tingkat kerja mereka menghargai bahwa beberapa bentuk keterlibatan pasti diperlukan. Dan bentuk keterlibatan itu harus jauh dari perhatian media, tetapi sebenarnya bisa menghasilkan hasil yang lebih substantif,” usulnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jihad Akbar
EditorJihad Akbar
Follow Us