Pangkalan Militer Kolombia di Kukuta Diserang Bom Mobil

Ledakan bom sebabkan 36 orang terluka

Bogota, IDN Times - Sebuah serangan bom mobil terjadi pada pangkalan militer di Kukuta yang berlokasi tak jauh dari perbatasan Kolombia-Venezuela. Bahkan pada serangan bom kali ini menyebabkan puluhan anggota militer dan masyarakat sipil terluka.

Peristiwa pemboman kali ini menjadi salah satu rentetan kekerasan dan terorisme di Kolombia. Sedangkan pemerintah setempat menduga serangan bom kali ini didalangi kelompok bersenjata ELN. 

1. Pemboman mobil terletak di dekat fasilitas batalion anti narkoba

Pada hari Selasa (15/06/2021) sebuah serangan bom mobil terjadi di dalam Pangkalan Militer Kolombia Brigadir 30 di Kota Kukuta. Peristiwa pemboman terjadi pada sore hari tepat pukul 15.00 yang menyebabkan setidaknya 36 orang terluka dan tiga orang di antaranya mengalami luka parah. 

Meski selama ini Kolombia sudah berpengalaman menghadapi terorisme, tetapi dua orang yang mengendarai mobil diketahui masuk dengan mudah ke dalam pangkalan militer. Bahkan pelaku tersebut hanya menyebut dirinya sebagai orang dari Kantor Kejaksaan untuk masuk ke dalam instalasi militer di ibukota Santander Utara tersebut. 

Kemudian lima menit setelah mobil SUV berwarna putih tersebut terparkir di depan sebuah apotek yang tak jauh dari batalion operasi pemberantas perdagangan narkoba dan beberapa fasilitas tempat tinggal milik personil militer AS. Peristiwa ini juga membuat dua orang anggota SFAB AS terluka, dikutip dari La Vanguardia

2. Menhan Diego Molano langsung mengunjungi lokasi kejadian

Baca Juga: Kolombia: Polisi akan 'Dimodernisasi' Setelah Kritik Kekerasan

Dilansir dari El Pais, terkait kejadian ini, Presiden Ivan Duque memberikan komentar di sosial medianya dan berkata, "Melihat ledakan mobil di dalam Brigadir Militer ke 30 di Kukuta. Saya sudah menginstruksikan Menteri Pertahanan Diego Molano untuk pergi ke sana dan mengadakan investigasi terkait situasi buruk ini."

Pada malam hari, Diego Molano sudah tiba di Kukuta dan mengecam aksi terorisme yang berusaha untuk menyerang tentara Kolombia. Bahkan Molano juga memberikan hipotesis awal apabila ELN yang bertanggung jawab atas insiden ini, tanpa mempertimbangkan pembelot FARC yang menolak berdamai. 

Pemerintah Kolombia juga sudah memberikan hadiah sebesar 500 juta peso Kolombia bagi siapapun yang berhasil menemukan pelaku pemboman. Di samping itu, pihak Amerika Serikat juga akan membantu proses investigasi pemboman di Kukuta ini, dilaporkan dari laman El Tiempo

3. ELN menolak ikut andil dalam insiden pemboman

Dikutip dari El Tiempo, menanggapi kejadian ini pihak ELN pada hari Kamis (17/06/2021) pagi memberikan klarifikasi jika pihaknya tidak terlibat dalam pemboman tersebut. Menurut video di Guerrilla Comunicacional, seorang pria dengan masker ELN memberikan keterangan jika, "Kami menginformasikan pada anda bahwa tidak ada satu pun struktur di ELN yang terlibat dalam serangan du Brigadir 30 Kukuta pada Selasa lalu."

Ungkapan dari ELN ini bertolak belakang dengan hipotesis awal yang disebutkan pihak Kantor Kejaksaan dan pihak intelijen yang menyebutkan jika ELN berada di balik serangan ini. Namun hingga kini, pemerintah belum memberikan komentar apapun terkait publikasi dari ELN tersebut. 

ELN diketahui memiliki sebanyak 2.500 pasukan dan telah bertempur melawan pemerintah sejak tahun 1964. Pasalnya pada 2019 lalu, ELN sudah melakukan serangan bom di akademi kepolisian Bogota yang menyebabkan tewasnya 22 orang dan berujung gagalnya negosiasi perdamaian antara pemerintah dan ELN. 

Baca Juga: Supermarket Kolombia Dituduh Beli Daging dari Peternak Ilegal

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya