Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Chad Protes karena Melawan Teroris Boko Haram Sendirian

bendera Chad (pixabay.com/david_peterson)

Jakarta, IDN Times - Menteri Komunikasi Chad Boukar Michel, pada Selasa (26/11/2024), mengungkapkan bahwa tidak ada negara lain yang bersedia membantunya melawan kelompok teroris Boko Haram. Menurutnya, Chad ditinggal sendirian dalam menghadapi krisis keamanan di negaranya. 

Pada pertengahan November, terdapat 15 tentara Chad yang tewas akibat pertempuran dengan kelompok militan Boko Haram di kawasan Danau Chad. Sebelumnya, kelompok jihadis afiliasi ISIS dan Boko Haram sudah membunuh 40 personel militer Chad di dekat perbatasan Nigeria. 

1. Klaim kelompok teroris Boko Haram sudah diusir dari Chad

Pemerintah Chad mengklaim berhasil meringkus kelompok teroris Boko Haram dari wilayahnya. Pihaknya menyebut sudah membunuh sebanyak 100 pasukan Boko Haram selama Operasi Haskanite di kawasan Danau Chad. 

"Saya dapat mengonfirmasi bahwa tidak ada lagi kelompok Boko Haram di tanah Chad setelah diadakannya Operasi Haskanite. Kami dapat menghabisi mereka semua. Contohnya, saya dapat membicarakan soal konfrontasi ini dan salah satu korbannya adalah pemimpinnya bernama Kanaye Djougoun," ungkap Gubernur Provinsi Du Lac, Saleh Haggar, dilansir Africa News

Selama ini, Chad menyebut bahwa pasukan Boko Haram tidak berbasis di Chad dan mereka beroperasi dari negara tetangga, seperti Niger dan Nigeria. Sementara itu, mereka masuk ke kawasan Danau Chad untuk menjadi area suplai kelompoknya. 

2. Chad mengancam akan keluar dari koalisi keamanan MNJTF

Pada awal November, Presiden Chad Mahamat Idriss Deby mengancam negaranya akan keluar dari koalisi keamanan regional Multinational Joint Task Force's (MNJTF). Ia meragukan efektivitas MNJTF dalam merespons ancaman di Danau Chad. 

"Kami melihat bahwa tingkat koordinasi di dalam pasukan gabungan sangat kurang dalam melawan musuh bersama. Kami meragukan soal operasi bersama dan intelijen gabungan yang tidak membawa dampak signifikan," tutur Deby. 

Koalisi keamanan MNJTF terdiri dari Chad, Nigeria, Niger, dan Kamerun yang dibentuk dalam menghadapi kelompok pemberontak di Kawasan Danau Chad. 

Ancaman mundurnya Chad dari koalisi keamanan di Danau Chad ini akan menjadi kemunduran besar dalam upaya melawan terorisme. Tentara Chad dikenal memiliki kemampuan dan resilisiensi yang baik serta dikenal cukup terlatih. 

3. Chad minta bantuan internasional untuk lawan teroris di Sahel

Pada akhir Oktober, Chad mendesak komunitas internasional untuk membantu melawan terorisme di Sahel, terutama setelah insiden serangan kejutan militan Boko Haram yang menewaskan 40 tentara Chad. 

"Kami meminta komunitas internasional untuk mengintensifikasi dukungan dan meningkatkan bantuan dalam upaya melawan terorisme, terutama di kawasan Sahel dan dataran Danau Chad. Aksi kolektif penting dalam membasmi penyebab instabilitas di seluruh kawasan," ungkapnya, dikutip France24.

Menanggapi insiden tersebut, Kedutaan Besar Prancis di Chad mengungkapkan dukungannya kepada Chad dalam melawan terorisme. Pihaknya juga mengucapkan belasungkawa kepada keluarga puluhan tentara Chad yang tewas. 

Sebagai informasi, Chad merupakan sekutu Prancis sejak dipimpin oleh anak Idriss Deby Itno yang sudah memimpin negara Afrika Barat itu lebih dari 30 tahun. Chad bahkan bersedia menampung tentara Prancis di negaranya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us