China Gelar Latihan Perang, Taiwan Laporkan 71 Pesawat Melintas

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahananan Taiwan pada Senin (26/12/2022), melaporkan sebanyak 71 pesawat angkatan udara dan tujuh kapal China memasuki zona identifikasi pertahanan udara mereka dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak dan dilakukan menyusul latihan perang yang digelar Beijing di Selat Taiwan sebagai bentuk tanggapan atas provokasi Taipei dan Washington di kawasan.
1. Taiwan perkuat pertahanannya

Menanggapi hal tersebut, kantor kepresidenan Taiwan dalam pernyataannya mengatakan bahwa Presiden Tsai Ing-wen akan menggelar pertemuan keamanan nasional tingkat tinggi pada Selasa (27/12/2022), untuk membahas penguatan sistem pertahanan sipil negara tersebut.
Kementerian Pertahanan juga mempertimbangkan untuk memperpanjang wajib militer seiring meningkatnya tensi dengan China di kawasan.
"Semakin banyak persiapan yang kita buat, semakin kecil kemungkinan akan ada upaya agresi yang terburu-buru. Semakin kita bersatu, Taiwan akan semakin kuat dan aman," kata Tsai, dikutip dari Reuters.
2. Latihan perang digelar sebagai tanggapan atas provokasi Taiwan-AS di kawasan

Latihan perang yang digelar China kali ini dilakukan setelah sebelumnya Amerika Serikat (AS) mengesahkan Undang-Undang pertahanan baru untuk meningkatkan bantuan militer ke Taiwan, yang dianggapnya sebagai bentuk provokasi.
"Ini adalah tanggapan tegas terhadap eskalasi kolusi dan provokasi dari Amerika Serikat dan Taiwan saat ini," kata Komando Teater Timur tentara China.
"Pasukan teater (militer China) akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk secara tegas mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas wilayah," sambungnya, dikutip dari Aljazeera.
3. 47 jet tempur lintasi zona penyangga
Dalam laporannya, Kementerian Pertahanan Taiwan mengungkapkan dari 71 pesawat yang dikerahkan China dalam latihan perangnya, 47 di antaranya melintasi garis median Selat Taiwan, yakni batas tidak resmi antara kedua negara.
Dilansir Associated Press, 47 pesawat tersebut di antaranya termasuk 18 jet tempur J-16, 11 pesawat J-1, 6 pesawat Su-30, dan beberapa drone.
Menanggapi hal tersebut, Taipei menuding Beijing menghancurkan perdamaian regional dan berusaha mengintimidasi rakyat Taiwan, dan mengungkapkan saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan militer China.