China Siap Sumbangkan 3 Juta Dolar untuk Rekonstruksi Jalur Gaza

Jakarta, IDN Times - Presiden China Xi Jinping telah mengisyaratkan keinginan untuk menjalin hubungan yang lebih erat lagi dengan negara-negara Arab. Hal ini diungkapkan dalam pidatonya di Forum Kerja Sama China-Negara Arab di Beijing.
Salah satu yang dijanjikan Xi adalah untuk membantu perjuangan bangsa Palestina.
Dilansir dari Al Jazeera, Kamis (30/5/2024), Xi berjanji bakal memberikan dana sumbangan sebesar 3 juta dolar AS kepada Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA serta bantuan untuk merekonstruksi Gaza.
Xi juga menegaskan kembali dukungan China terhadap pembentukan Negara Palestina dan keanggotaan penuh di PBB serta solusi dua negara yang tidak dapat digoyahkan.
1. China minta Israel hentikan serangannya ke Rafah

Sebelumnya, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menyampaikan keprihatinan mendalam atas serangan bom Israel yang menyasar zona aman di Rafah, Gaza.
Serangan pertama dari Israel ini menewaskan 45 orang pada Minggu malam dan serangan di zona aman lainnya yang baru saja terjadi dua hari lalu menewaskan 21 orang.
“China menyatakan keprihatinan besarnya atas operasi militer Israel yang sedang berlangsung di Rafah. Semua pihak harus bisa melindungi warga sipil dan fasilitas sipil,” kata Mao.
2. Israel harus dengarkan dunia internasional

Beijing juga menegaskan pihaknya sangat mendesak Israel untuk mendengarkan seruan komunitas internasional dan menghentikan serangannya terhadap Rafah.
“Presiden Xi Jinping juga telah menyerukan diadakannya konferensi perdamaian internasional untuk menyelesaikan konflik tersebut,” ungkap Mao.
3. Tidak ada tempat aman di Rafah

Badan medis dan amal internasional, Doctors Without Borders menyatakan bahwa tidak ada tempat yang aman di Rafah. Bahkan kamp pengungsian yang disebut Israel sebagai zona aman pun terkena bom.
Mereka sempat membagikan rekaman suara yang menyedihkan dari tenda-tenda pengungsian di Tas al-Sultan.
“Kami takut, takut anak-anak kami kena bom. Tidak ada tempat aman di sini setelah terjadi pembakaran tenda-tenda kami,” demikian bunyi rekaman suara itu.