Biden Resmi Tandatangani UU Juneteenth Sebagai Hari Libur Federal

Ia menekankan perlunya AS memperhitungkan sejarahnya

Washington, D.C, IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, secara resmi menandatangani undang-undang mengenai Juneteenth yang dijadikan sebagai hari libur federal pada hari Kamis (17/06/2021), waktu setempat. Ia juga menekankan bahwa perlunya Amerika Serikat memperhitungkan sejarahnya. Bagaimana awal ceritanya?

1. Sebelum menandatangani ini, Biden merasa ini merupakan salah satu penghargaan terbesar yang pernah dimiliki 

Biden Resmi Tandatangani UU Juneteenth Sebagai Hari Libur FederalPresiden Amerika Serikat, Joe Biden, resmi menandatangani undang-undang mengenai Juneteenth yang dijadikan sebagai hari libur federal pada hari Kamis, 17 Juni 2021, waktu setempat. (Instagram.com/potus)

Dilansir The Guardian, Amerika Serikat akan secara resmi mengakui Juneteenth, yang memperingati berakhirnya perbudakan di Amerika Serikat, sebagai hari libur federal setelah Biden menandatangani RUU menjadi undang-undang pada hari Kamis (17/06/ 2021), waktu setempat. Pada upacara di Gedung Putih yang berlangsung meriah, Biden menekankan perlunya Amerika Serikat untuk memperhitungkan sejarahnya, bahkan ketika sejarah itu memalukan. Menurut Biden, negara-negara besar tidak mengabaikan saat-saat paling menyakitkan bagi mereka.

Ia menambahkan negara-negara besar tidak pergi begitu saja dan pihaknya berdamai dengan kesalahan yang dibuat. Dengan mengingat saat-saat itu, pihaknya mulai pulih dan tumbuh lebih kuat hingga saat ini. Tepat sebelum menandatangani RUU itu, Biden merasa bahwa ia baru menjadi Presiden Amerika Serikat selama beberapa bulan, ia berpikir ini akan menjadi salah satu penghargaan terbesar yang pernah ia miliki sebagai Presiden Amerika Serikat.

Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, mengatakan kepada orang-orang di Gedung Putih bahwa pihaknya berkumpul di sini di sebuah rumah yang dibangun oleh orang-orang yang diperbudak. Pihaknya juga hanya selangkah lagi dari tempat Presiden Amerika Serikat sebelumnya, Abraham Lincoln, menandatangani Proklamasi Emansipasi.

Baca Juga: Setahun Kasus George Floyd, Keluarga Tuding Biden Langgar Janji

2. Kematian George Floyd dan tokoh-tokoh kulit hitam lainnya memunculkan adanya gerakan Black Lives Matter 

Biden Resmi Tandatangani UU Juneteenth Sebagai Hari Libur FederalGerakan protes menentang adanya rasisme yang dinamakan Black Lives Matter. (Pixabay.com/UnratedStudio)

Berakhirnya perbudakan tidak menghilangkan rasisme dan pada tahun-tahun setelah apa yang disebut sebagai undang-undang Jim Crow diciptakan untuk memisahkan orang kulit hitam dari masyarakat kulit putih serta membatasi hak-hak sipil mereka. Warisan hukum-hukum tersebut masih dibongkar.

Kematian George Floyd, Breonna Taylor, dan orang Afika-Amerika lainnya di tangan polisi telah menyebabkan protes anti-rasisme oleh pengikut gerakan Black Lives Matter. Selain itu, beberapa politisi Partai Demokrat berpendapat bahwa reformasi Pemilu negara bagian yang didominasi Partai Republik baru-baru ini membuat lebih sulit untuk memilih adalah upaya untuk mencabut hak pemilih minoritas yang sering bersandar pada Partai Demokrat.

Tahun 2020 lalu, Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump, menunda rapat umum Pemilu yang semula direncanakan pada 19 Juni 2020 lalu setelah menghadapi kritikan di tengah protes anti-rasisme nasional. Ini juga muncul saat perdebatan budaya yang sengit mengamuk mengenai sejarah perbudakan dan bagaimana hal itu harus diajarkan di sekolah-sekolah Amerika Serikat.

Beberapa negara bagian yang didominasi Partai Republik telah berusaha agar sekolah-sekolah mengajarkan pendidikan patriotik yang disukai oleh Trump serta membatasi atau melarang kurikulum yang berusaha untuk memeriksa kembali pentingnya perbudakan bagi fondasi negara.

3. Asal usul Juneteenth berawal pada bulan Juni 1865 lalu 

Biden Resmi Tandatangani UU Juneteenth Sebagai Hari Libur FederalPerayaan Juneteenth yang berlangsung di Gedung Putih pada hari Kamis, 17 Juni 2021, waktu setempat. (Instagram.com/potus)

Pada tanggal 19 Juni 1865 lalu, beberapa bulan setelah negara bagian Amerika Serikat bagian utara mengalahkan selatan dalam perang saudara yang memperebutkan perbudakan, orang Afrika-Amerika yang diperbudak di Galveston, Texas, diberitahu bahwa mereka bebas. Hari itu dikenal sebagai Juneteenth, sebuah kata yang dibuat dengan menggabungkan kata "June" dan "nineteenth" bersamaan.

Pembebasan orang-orang yang diperbudak di Texas menjadi lebih dari dua setengah tahun setelah Presiden Amerika Serikat saat itu, Abraham Lincoln, mengeluarkan Proklamasi Emansipasi, menyatakan semua orang yang diperbudak di negara-negara pemberontak untuk bebas.

Deklarasi oleh Jenderal Grainger untuk memberlakukan Proklamasi Emansipasi di Texas dilihat oleh banyak orang sebagai akhir dari perbudakan karena akhirnya mengakhiri praktik di negara bagian terakhir yang masih menahan budak. Perayaan dan tradisi Juneteenth bervariasi di seluruh Amerika Serikat dan di beberapa negara bagian ada parade serta orang-orang berkumpul untuk makan dan bermain game. Selain pembicaraan umum dan nyanyian, piknik, dan kebaktian gereja, di beberapa negara bagian rodeo, kontes, konser dan parade juga diselenggarakan.

Makanan juga memainkan peran penting, dengan barbekyu menjadi salah satu cara paling populer untuk menandai hari bersama keluarga dan teman. Hidangan paling terkenal disebut "salad Marcus Garvey", dinamai aktivis berkulit hitam dan dibuat dengan kacang merah, hijau, dan hitam.

Baca Juga: DPR AS Loloskan RUU yang Buat Juneteenth Jadi Hari Libur Nasional

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya